dc.contributor.author | Wibowo, Nirvana Rosangela | |
dc.date.accessioned | 2024-05-06T04:08:32Z | |
dc.date.available | 2024-05-06T04:08:32Z | |
dc.date.issued | 2024 | |
dc.identifier.uri | dspace.uii.ac.id/123456789/48946 | |
dc.description.abstract | Dalam penjelasan umum Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo. Undang-
Undang Nomor 16 Tahun 2019 tentang Perkawinan disebutkan prinsip-prisip dan
asas-asas perkawinan, salah satunya adalah mempersulit perceraian. Faktanya,
perceraian di Pengadilan Agama Kudus tinggi dengan kasus cerai gugat yang
mendominasi. Atas dasar itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang
permasalahannya sebagai berikut: Apa faktor penyebab tingginya cerai gugat di
Pengadilan Agama Kudus? Kenapa cerai gugat di Pengadilan Agama Kudus
cenderung meningkat? Peneliti menggunakan metode penelitian hukum empiris.
Data penelitian diperoleh dari hasil wawancara dan dokumen resmi yang telah
diperoleh kemudian diolah. Analisis dilakukan dengan metode pendekatan yuridis
sosiologis Hasil dalam penelitian ini adalah, faktor penyebab tingginya cerai
gugat di Pengadilan Agama Kudus dilatarbelakangi permasalahan ekonomi akibat
terjadinya pandemi Covid-19 hingga menimbulkan perselisihan secara terus
menerus hingga pihak suami meninggalkan istri tanpa alasan yang jelas dan tidak
diketahui keberadaannya. Cerai gugat di Pengadilan Agama Kudus meningkat
akibat adanya perubahan nilai-nilai sosial yang menyebabkan pihak istri
mengetahui hak dan kewajiban dalam rumah tangganya. Selain itu kesadaran istri
terhadap hukum bermula dari hak-haknya yang tidak diperoleh dalam rumah
tangga, kurangnya peran pemerintah, dan kurangnya implementasi iman dalam
rumah tangga. | en_US |
dc.publisher | Universitas Islam Indonesia | en_US |
dc.subject | Cerai Gugat | en_US |
dc.subject | Pengadilan Agama Kudus | en_US |
dc.subject | Perceraian | en_US |
dc.title | Cerai Gugat Sebagai Pilihan Perceraian di Pengadilan Agama Kudus | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |
dc.Identifier.NIM | 19410226 | |