Show simple item record

dc.contributor.authorPutri, Soraya Azizah Supriadi
dc.date.accessioned2024-05-06T01:27:06Z
dc.date.available2024-05-06T01:27:06Z
dc.date.issued2024
dc.identifier.uridspace.uii.ac.id/123456789/48914
dc.description.abstractPeristiwa overcrowding yang terjadi di Lapas membuat restorative justice dapat diberlakukan pada tindak pidana Narkotika. Restorative justice merupakan suatu konsep penyelesaian pidana yang melibatkan pelaku, korban, dan pihak terkait untuk mencari penyelesaian yang adil serta fokus pada pemulihan daripada pembalasan. Penelitian ini akan membahas mengenai pengaturan restorative justice pada tindak pidana Narkotika ditinjau dari Hukum Positif dan Hukum Islam. Apakah restorative justice relevan diterapkan pada tindak pidana Narkotika jika ditinjau dari Hukum Positif dan Hukum Islam dan bagaimana konsep ideal mengenai pengaturan restorative justice pada tindak pidana Narkotika. Metode penelitian hukum yang digunakan yakni normatif dengan metode pendekatan melalui perundang-undangan (statue approach), konseptual (conceptual approach), dan komparatif. Metode pengambilan data melalui studi dokumen maupun studi kepustakaan yang berkaitan dengan pengaturan restorative justice pada tindak pidana Narkotika. Metode analisis data menggunakan metode analisis deskriptif-kualitatif. Hasil dari penelitian ini mengatakan bahwa penerapan restorative justice kepada pecandu narkotika tidak relevan diterapkan. Melainkan double track system merupakan konsep yang ideal diterapkan kepada seorang pecandu narkotika.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectKeadilan Restoratifen_US
dc.subjectPecandu Narkotikaen_US
dc.subjectHukum Islamen_US
dc.subjectSelf- Victimizing Victimsen_US
dc.titlePengaturan Restorative Justice terhadap Pecandu Narkotika Sebagai Self Victimizing-victim Ditinjau dari Hukum Positif dan Hukum Islamen_US
dc.typeThesisen_US
dc.Identifier.NIM20410897


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record