Pengukuran Business Process Maturity dan IT Readiness Pada UMKM Kosmetik di Yogyakarta
Abstract
Sektor usaha kecil dan menengah menjadi salah satu sektor yang diperkirakan akan
mengalami surplus proyek implementasi pada tahun-tahun belakangan. Sektor yang
mendominasi UMKM adalah sektor industri kreatif, salah satunya yaitu sektor
kosmetik. Tingkat pertumbuhan industri kosmetik ini tentu tidak dapat lepas dari
ancaman kegagalan proyek akibat dinamika perkembangan pangsa pasar yang terus
meningkatkan dengan elemen yang tidak pasti setiap tahunnya. Penelitian ini berfokus
pada pengukuran kematangan proses bisnis serta penerapan kesiapan teknologi
informasi pada UMKM sektor kosmetik di Yogyakarta. Tujuannya untuk mengetahui
elemen apa saja yang mempengaruhi proses bisnis yang dijalankan UMKM saat ini,
sehingga dapat dibandingkan satu sama lain antar studi kasus yang ada. Penelitian
dilakukan pada UMKM CV Annauva dan UMKM Naisa Sk dengan menggunakan
metode pengukuran 8 area Business Process Management Maturity (BPMM) teori
McCormack dan Johnson yang dikombinasikan dengan IT Readinessteori Spinelli dan
Haug. Hasil yang diperoleh untuk CV Annauva berada pada level kematangan proses
bisnis Defined (level 2), sedangkan Naisa Sk berada pada level kematangan proses
bisnis Ad Hoc (level 1). Berdasarkan hasil analisis dengan variabel BPM Maturity dan
IT Readiness, kedua UMKM memerlukan perbaikan pada alur proses bisnis yang ada.
Dalam penelitian ini perbaikan proses bisnis dilakukan dengan merancang dan
membandingkan proses bisnis (awal) dengan proses bisnis (rekomendasi)
direkomendasikan bagi pemilik usaha untuk terus melakukan peningkatan proses
menggunakan model process business improvement dan simulasi pada software bizagi
modeler. Hasil simulasi dan perbandingan proses bisnis (rekomendasi) pada UMKM
1 (CV Annauva) terjadi peningkatan sebesar 30,17% dengan waktu ekseskusi awal 52
hari, 4 jam dan 45 menit, berkurang menjadi 22 hari 13 jam dan 21 menit. Sedangkan
untuk UMKM 2 (Naisa SK) terjadi peningkatan sebesar 3,35% dengan waktu
ekseskusi awal 58 hari, 12 jam dan 45 menit, berkurang menjadi 56 hari, 13 jam dan
45 menit.