dc.description.abstract | Pemahaman terkait konsekuensi seluruh aktivitas pertambangan terhadap kondisi air
menjadi sangat penting dalam upaya menjaga sumber daya air bersih bagi masyarakat.
Pencemaran air akibat aktivitas industri pertambangan ini mendorong tuntutan akan
transparansi informasi bagi seluruh stakeholder. Selain itu, anggota dewan memegang
peranan penting dalam upayanya mendapatkan legitimasi publik dengan cara
mengungkapkan informasi air dalam bentuk pengungkapan air. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk menganalisis pengaruh karakteristik dewan dengan two tier governance
system terhadap pengungkapan air pada perusahaan pertambangan di Indonesia. Beberapa
atribut karakteristik dewan yang diteliti diantaranya jumlah keanggotaan dewan,
diversitas proporsi dewan wanita, jumlah rapat dewan, dan diversitas latar belakang
pendidikan dewan. Pengujian juga menggunakan tiga variabel pengontrol, seperti ukuran
perusahaan, profitabilitas, dan leverage untuk meminimalisir potensi bias dalam analisis.
Metode penelitian yang digunakan ialah metode kuantitatif menggunakan analisis regresi
data panel yang dianalisis menggunakan aplikasi Eviews versi 13. Terdapat 56
perusahaan yang terpilih untuk dijadikan sampel penelitian yang dipilih melalui
pendekatan purposive sampling. Penelitian ini menghasilkan simpulan bahwa jumlah
keanggotaan dewan komisaris dan jumlah rapat direksi berpengaruh signifikan positif
terhadap pengungkapan air. | en_US |