Validasi Konvergen, Diskriminan dan Nomologis Pada Online Histrionic Personality Scale (OHPS) Versi Indonesia
Abstract
Saat ini belum tersedia instrumen yang dapat digunakan untuk
mendeteksi gangguan histrionik online dengan standar psikometri yang baik di
Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan uji validitas konvergen,
diskriminan, dan nomologis Online Histrionic Personality Scale (OHPS) Versi
Indonesia. Pada uji validitas konvergen peneliti menggunakan analisis korelasi
dan Cconβirmatory Factor Analysis (CFA) pada OHPS Versi Indonesia dengan
Subscale Histrionic Personal Belief Questionnaire-Short Form (PBQ-SF) dan Brief
Histrionic Personality Scale (BHPS). Sedangkan pada uji validitas diskriminan,
digunakan analisis korelasi dan CFA dengan Brief Social Desirability Scale (BSDS).
Pada uji validitas nomologis peneliti menggunakan Structrural Equation
Modelling (SEM) untuk menguji model OHPS Versi Indonesia, DBLS, NSAS, dan
BSMAS. Sejumlah 838 orang pengguna media sosial terlibat dalam penelitian ini.
OHPS Versi Indonesia berkorelasi dengan Subscale Histrionic PBQ-SF (r=0.922)
dan BHPS (r=0.931) yang menunjukan informasi validitas konvergan yang baik.
OHPS Versi Indonesia memprediksi DBLS (β=0.906) dan NSAS (β=0.907). DBLS
dan NSAS memprediksi BSMAS (β=0.529; β=0.408). Model ini βit berdasarkan
kriteria RMSEA, SRMR, CFI, GFI, NNFI, dan TLI. Hal ini menunjukan informasi
validitas nomologis yang baik. OHPS Versi Indonesia berkorelasi terlalu tinggi
dengan BSDS (r=-0.685). Bahkan memiliki kemiripan konstruk (separated miss
person r=0.92). Ini menunjukan informasi validitas diskriminan yang buruk dan
terdapat efek desirabilitas di dalam item-itemnya. Untuk menggunakan alat ukur
OHPS Versi Indonesia yang terbebas dari efek desirabilitas, maka diperlukan
skala desirabilitas sebagai intrumen pemeriksa terhadap adanya kemungkian
desirabilitas. Hal tersebut dikarenakan pada penelitian ini telah menemukan
bahwa individu yang desirabilitas tinggi cenderung masuk dalam kategori miss
Ϋit person (hasil uji beda Fit person memiliki mean 1.886; miss Ϋit person memiliki
mean 2.233; nilai p=0.003). Bagi peneliti selanjutnya diharapkan adanya
penelitian lanjutan mengenai golden standar agar tersedia cut off kriteria OHPS
Versi Indonesia pada kondisi klinis.
Collections
- Master of Psychology [369]