Show simple item record

dc.contributor.authorJuharida, Azzah
dc.date.accessioned2024-03-21T04:39:03Z
dc.date.available2024-03-21T04:39:03Z
dc.date.issued2023
dc.identifier.uridspace.uii.ac.id/123456789/48517
dc.description.abstractPenataan ruang gender pada masjid pada dasarnya dipengaruhi oleh aturan-aturan syar’i yang berlaku di masing-masing daerah. Seperti halnya di Jawa dengan Umat Muslim yang mayoritas menganut Mazhab Syafi’i, terdapat beberapa jenis desain masjid yang berbeda yang mempengaruhi penataan ruang gender di dalamnya. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa ruang gender pada masjid-masjid yang berada di Jawa, tepatnya di daerah Surakarta dan Yogyakarta. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode kualitatif dengan menggunakan 3 jenis perbandingan ruang gender pada tipologi masjid yang berada di Jawa, yaitu berdasarkan: masjid keraton/lama, masjid kontemporer/baru, dan masjid hibah dari negara lain. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwasanya perempuan Islam di Jawa sudah diperhatikan dan diatur kedudukannya yang tercermin pada adanya ruang salat khusus perempuan di dalam masjid yang sering disebut pawastren. Seiring berkembangnya zaman, desain masjid yang berbeda juga mempengaruhi desain ruang perempuan tersebut, khususnya pada pembatas atau hijabnya. Hijab untuk ruang perempuan sangat beraneka ragam, yaitu diantaranya dengan menggunakan pembatas dinding, pembatas portable (kayu, stainless, dll), maupun pembatas perbedaan lantai (ruang salat perempuan berada di lantai atas). Adanya perbedaan penggunaan jenis hijab tersebut sangat mempengaruhi optimalisasi ruang gender pada aplikasinya. Hasil pada penelitian ini didapatkan bahwa analisa ruang gender terbagi menjadi 3 aspek diantaranya makro yang meliputi site plan, zoning, serta sirkulasi jamaah atau akses pada ruang gender, mezzo yang meliputi ruang salat atau bentuk ruang gender, dan mikro yang meliputi pembatas atau hijab pada ruang gender. Berdasarkan hasil analisa tersebut, masjid dengan ruang gender yang paling baik terdapat pada masjid hibah di Surakarta yaitu Masjid Raya Raya Sheikh Zayed dan masjid kontemporer di Surakarta yaitu Masjid Siti Aisyah. Pada masjid tersebut penataan ruang gender dari akses jama’ah, ruang wudhu dan ruang sholat sangat diperhatikan secara detail sehingga menjadikan jama’ah minim kontak antar gender dan sangat terjaga privasinya.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectRuang Genderen_US
dc.subjectRuang Salat Perempuanen_US
dc.subjectMasjiden_US
dc.subjectMasjid Jawaen_US
dc.subjectArsitektur Masjiden_US
dc.titleAnalisa Ruang Gender Terhadap Masjid Jawa di Surakarta dan Yogyakartaen_US
dc.typeThesisen_US
dc.Identifier.NIM21922004


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record