Show simple item record

dc.contributor.authorFauzi, Muhammad
dc.date.accessioned2024-03-19T02:46:38Z
dc.date.available2024-03-19T02:46:38Z
dc.date.issued2023
dc.identifier.uridspace.uii.ac.id/123456789/48454
dc.description.abstractKeberhasilan gerakan Salafi Wahabi menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat Aceh sehingga menimbulkan gerakan tandingan (countermovement). Salah satu countermovement itu adalah Ahlusunnah Wal Jamaah (Aswaja) yang merujuk pada mazhab Syafi’i. Masuknya Salafi-Wahabi di Aceh bertentangan dengan mazhab dan budaya yang ada di masyarakat Aceh, sehingga terjadinya penolakan. Penulis menggunakan gerakan tandingan (countermovement) oleh Mayer dan Staggenborg untuk melihat faktor penyebab munculnya gerakan anti Salafi-Wahabi. Beberapa faktor yang mendorong munculnya countermovement yaitu kesuksesan sebuah gerakan, ancaman sebuah gerakan sosial, serta sekutu dan dukungan elit. Penulis berasumsi bahwa munculnya gerakan Salafi Wahabi disebabkan oleh perkembangan gerakan yang pesat dan penyebaran paham yang lebih menarik masyarakat. Sehingga menjadi ancaman bagi masyarakat Aceh. Respon kelompok Aswaja Aceh terhadap muncul dan berkembangnya gerakan Salafi Wahabi adalah penolakan. Karena gerakan Salafi Wahabi kerap kali mempermasalahkan praktik ibadah yang sudah menjadi tradisi di dayah. Sehingga hal ini memunculkan respon negatif dan penolakan dari masyarakat Aceh. Penolakan terhadap gerakan Salafi Wahabi sebagai bentuk dan respon yang mengusik tradisi dan ulama dayah yang berlangsung turun temurun di Aceh. Meskipun begitu terdapat beberapa masyarakat Aceh yang menerima gerakan Salafi Wahabi secara terbuka dan positif.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectSalafi-Wahabien_US
dc.subjectAcehen_US
dc.subjectGerakan Tandinganen_US
dc.titleUpaya Kelompok Aswaja Aceh Dalam Membendung Gerakan Salafi-wahabi di Aceh 2014-2022en_US
dc.typeThesisen_US
dc.Identifier.NIM19323119


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record