Upaya Kelompok Aswaja Aceh Dalam Membendung Gerakan Salafi-wahabi di Aceh 2014-2022
Abstract
Keberhasilan gerakan Salafi Wahabi menimbulkan kekhawatiran di kalangan
masyarakat Aceh sehingga menimbulkan gerakan tandingan (countermovement).
Salah satu countermovement itu adalah Ahlusunnah Wal Jamaah (Aswaja) yang
merujuk pada mazhab Syafi’i. Masuknya Salafi-Wahabi di Aceh bertentangan
dengan mazhab dan budaya yang ada di masyarakat Aceh, sehingga terjadinya
penolakan. Penulis menggunakan gerakan tandingan (countermovement) oleh
Mayer dan Staggenborg untuk melihat faktor penyebab munculnya gerakan anti
Salafi-Wahabi. Beberapa faktor yang mendorong munculnya countermovement
yaitu kesuksesan sebuah gerakan, ancaman sebuah gerakan sosial, serta sekutu dan
dukungan elit. Penulis berasumsi bahwa munculnya gerakan Salafi Wahabi
disebabkan oleh perkembangan gerakan yang pesat dan penyebaran paham yang
lebih menarik masyarakat. Sehingga menjadi ancaman bagi masyarakat Aceh.
Respon kelompok Aswaja Aceh terhadap muncul dan berkembangnya gerakan
Salafi Wahabi adalah penolakan. Karena gerakan Salafi Wahabi kerap kali
mempermasalahkan praktik ibadah yang sudah menjadi tradisi di dayah. Sehingga
hal ini memunculkan respon negatif dan penolakan dari masyarakat Aceh.
Penolakan terhadap gerakan Salafi Wahabi sebagai bentuk dan respon yang
mengusik tradisi dan ulama dayah yang berlangsung turun temurun di Aceh.
Meskipun begitu terdapat beberapa masyarakat Aceh yang menerima gerakan
Salafi Wahabi secara terbuka dan positif.
Collections
- International Relations [503]