Show simple item record

dc.contributor.authorYulistio, Cesar
dc.date.accessioned2024-03-15T03:25:25Z
dc.date.available2024-03-15T03:25:25Z
dc.date.issued2023
dc.identifier.uridspace.uii.ac.id/123456789/48356
dc.description.abstractPerusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang bergerak dalam produksi barang-barang fisik. Proses utama perusahaan manufaktur melibatkan pengolahan bahan mentah atau bahan baku menjadi produk jadi melalui serangkaian langkah-langkah produksi. Proses ini dapat melibatkan berbagai jenis teknologi, tenaga kerja, dan peralatan untuk menghasilkan barang- barang yang dapat dijual. PT XYZ merupakan perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi dan instalasi khususnya di industri minyak, gas dan pertambangan. PT XYZ didirikan pada tahun 2008. Pada tahun 2020 terdapat 3 kecelakaan kerja, kemudian pada tahun 2022 terdapat 2 kecelakaan kerja, serta di tahun 2023 terdapat 5 kecelakaan kerja di PT. XYZ. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu Fault Tree Analysis, Job Safety Analysis, dan metode 6S. Tujuan dari penelitian ini yaitu Melakukan analisa terhadap potensi bahaya pada pekerjaan yang sedang dilakukan oleh para pekerja di area fabrikasi PT. XYZ menggunakan metode Job Safety Analysis (JSA), melakukan identifikasi faktor-faktor yang dapat mengakibatkan kecelakaan kerja pada area fabrikasi menggunakan metode Fault Tree Analysis (FTA) dan metode 6S, memberikan rekomendasi untuk perusahaan agar dapat menekan angka kecelakaan kerja dan mencegah terjadinya kecelakaan kerja. Berdasarkan hasil analisa menggunakan metode Fault Tree Analysis (FTA) menemukan 6 gejala penyebab terjadinya kecelakaan kerja tersebut didapatkan hasil minimal cut set dimana hasil tersebut terdapat 4 yang merupakan akar penyebab terjadinya kecelakaan kerjas yaitu kurangnya APD, tidak adanya pelatihan bagi para pekerja, tidak adanya maintenance secara rutin, dan human error. Berdasarkan hasil pembuatan Job Safety Analysis (JSA) bahwasannya pada pekerjaan penggerindaan masuk dalam kategori peluang terjadinya bahaya tinggi dengan potensi bahaya terkena percikan api, sedangkan pekerjaan yang masuk kategori peluang terjadinya potensi bahaya sedang yaitu pada pekerjaan pembuatan lubang menggunakan mesin bor dengan potensi bahaya tangan terjepit. Berdasarkan hasil penilaian 6S area lingkungan kerja workshop mendapatkan skor sebesar 2,65 dan masuk dalam kategori “Poor” atau kegiatan hanya dilakukan di sebagian kecil area saja,en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectFault Tree Analysisen_US
dc.subjectJob Safety Analysisen_US
dc.subjectKecelakaan Kerjaen_US
dc.subject6Sen_US
dc.titleAnalisis Penerapan Metode Fault Tree Analysis (Fta), Metode Job Safety Analysis (Jsa), dan Metode 6s (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke, Safety) Terhadap Para Pekerja di Area Workshop Fabrikasi (Studi Kasus: PT. XYZ) Tugas Akhiren_US
dc.typeThesisen_US
dc.Identifier.NIM19522187


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record