Analisis Penerapan Metode Fault Tree Analysis (Fta), Metode Job Safety Analysis (Jsa), dan Metode 6s (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke, Safety) Terhadap Para Pekerja di Area Workshop Fabrikasi (Studi Kasus: PT. XYZ) Tugas Akhir
Abstract
Perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang bergerak dalam produksi barang-barang
fisik. Proses utama perusahaan manufaktur melibatkan pengolahan bahan mentah atau bahan
baku menjadi produk jadi melalui serangkaian langkah-langkah produksi. Proses ini dapat
melibatkan berbagai jenis teknologi, tenaga kerja, dan peralatan untuk menghasilkan barang-
barang yang dapat dijual. PT XYZ merupakan perusahaan yang bergerak di bidang
konstruksi dan instalasi khususnya di industri minyak, gas dan pertambangan. PT XYZ
didirikan pada tahun 2008. Pada tahun 2020 terdapat 3 kecelakaan kerja, kemudian pada
tahun 2022 terdapat 2 kecelakaan kerja, serta di tahun 2023 terdapat 5 kecelakaan kerja di
PT. XYZ. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu Fault Tree Analysis, Job Safety
Analysis, dan metode 6S. Tujuan dari penelitian ini yaitu Melakukan analisa terhadap potensi
bahaya pada pekerjaan yang sedang dilakukan oleh para pekerja di area fabrikasi PT. XYZ
menggunakan metode Job Safety Analysis (JSA), melakukan identifikasi faktor-faktor yang
dapat mengakibatkan kecelakaan kerja pada area fabrikasi menggunakan metode Fault Tree
Analysis (FTA) dan metode 6S, memberikan rekomendasi untuk perusahaan agar dapat
menekan angka kecelakaan kerja dan mencegah terjadinya kecelakaan kerja. Berdasarkan
hasil analisa menggunakan metode Fault Tree Analysis (FTA) menemukan 6 gejala
penyebab terjadinya kecelakaan kerja tersebut didapatkan hasil minimal cut set dimana hasil
tersebut terdapat 4 yang merupakan akar penyebab terjadinya kecelakaan kerjas yaitu
kurangnya APD, tidak adanya pelatihan bagi para pekerja, tidak adanya maintenance secara
rutin, dan human error. Berdasarkan hasil pembuatan Job Safety Analysis (JSA)
bahwasannya pada pekerjaan penggerindaan masuk dalam kategori peluang terjadinya
bahaya tinggi dengan potensi bahaya terkena percikan api, sedangkan pekerjaan yang masuk
kategori peluang terjadinya potensi bahaya sedang yaitu pada pekerjaan pembuatan lubang
menggunakan mesin bor dengan potensi bahaya tangan terjepit. Berdasarkan hasil penilaian
6S area lingkungan kerja workshop mendapatkan skor sebesar 2,65 dan masuk dalam
kategori “Poor” atau kegiatan hanya dilakukan di sebagian kecil area saja,
Collections
- Industrial Engineering [2224]