Show simple item record

dc.contributor.authorRizqiyah, Fildza Nur
dc.date.accessioned2024-03-15T02:06:02Z
dc.date.available2024-03-15T02:06:02Z
dc.date.issued2023
dc.identifier.uridspace.uii.ac.id/123456789/48334
dc.description.abstractBeton mutu rendah sering digunakan pada infrastruktur jalan, seperti bahu jalan, trotoar, dan pekerjaan paving. Meskipun memiliki kekuatan tekan yang lebih rendah, beton mutu rendah tetap perlu diuji kualitasnya sebelum digunakan. Pengujian ini bertujuan untuk memastikan bahwa beton mutu rendah memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan. Metode pengujian yang paling efektif untuk beton mutu rendah adalah pengujian destructive test berupa core drill dilanjutkan dengan compression test. Pengujian ini dilakukan dengan mengambil sampel beton dari bagian konstruksi yang akan diuji. Sampel beton kemudian diuji kekuatan tekannya dengan menggunakan mesin compression test. Namun pengujian tersebut adakalanya tidak dapat dilakukan karena dikhawatirkan dapat merusak beton struktur serta memakan biaya yang lebih banyak. Maka dilakukan non- destructive test pada beton struktur eksisting sebagai metode alternatif pengujiana agar tidak merusak beton struktur. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh hubungan antara nilai kuat tekan hasil compression test dengan nilai hasil uji non-destructive test berupa hammer test dan ultrasonic pulse velocity (UPV) test. Sampel yang digunakan berupa beton kubus K-100, K-125, K-150, K- 175, dan K-200 dengan usia 28 hari. Jumlah sampel adalah 60 dengan masing – masing variasi mutu sebanyak 12 sampel. Hasil penelitian menunjukkan nilai compression test rata – rata pada benda uji mutu K-100 adalah 13,66 MPa, K-125 adalah 13,93 MPa, K-150 adalah 15,63 MPa, K-175 adalah 17,83 MPa, dan K-200 adalah 19,38 MPa. Nilai rata – rata hasil hammer test adalah 18,29 untuk K-100, 18,86 untuk K-125, 20,80 untuk K-150, 19,40 untuk K-175, dan 20,78 untuk K-200. Nilai rata – rata hasil UPV test K-100 adalah 4182,47 m/s, K-125 adalah 4315,55 m/s, K-150 adalah 4323 m/s, K-175 adalah 4377,81 m/s, serta K-200 adalah 4440,13 m/s. Serta didapatkan hubungan korelasi antara hammer test dengan compression test berupa Y= 3E-05X2 – 0,2719X + 567,62 (R2 = 0,4611) (Keterangan; X = hammer test; Y = compression test), UPV test dengan compression test berupa Y= -0,0236X2 + 2,331X – 19,897 (R2 = 0,5749) (Keterangan; X = UPV test; Y = compression test), dan hammer test, UPV test dengan compressive test berupa Y = -38,08524 + 1,06996 X1 + 0,00778X2 (R2 = 0,656) (Keterangan; X1 = hammer test; X2 = UPV test; Y = compression test).en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectCompression Testen_US
dc.subjectDestructive Testen_US
dc.subjectHammer Testen_US
dc.subjectNon-destructive Testen_US
dc.subjectUPV Testen_US
dc.titleKorelasi Antara Hasil Pengujian Hammer dan UPV dengan Hasil Pengujian Kuat Tekan Beton Mutu Rendahen_US
dc.title.alternativeCorrelation Between Hammer Test Result And Upv Test Results With Compressive Strength Test Results Of Low Grade Concreteen_US
dc.typeThesisen_US
dc.Identifier.NIM19511209


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record