Korelasi Antara Hasil Pengujian Hammer dan UPV dengan Hasil Pengujian Kuat Tekan Beton Mutu Rendah
Abstract
Beton mutu rendah sering digunakan pada infrastruktur jalan, seperti bahu jalan, trotoar, dan
pekerjaan paving. Meskipun memiliki kekuatan tekan yang lebih rendah, beton mutu rendah tetap
perlu diuji kualitasnya sebelum digunakan. Pengujian ini bertujuan untuk memastikan bahwa beton
mutu rendah memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan. Metode pengujian yang paling efektif
untuk beton mutu rendah adalah pengujian destructive test berupa core drill dilanjutkan dengan
compression test. Pengujian ini dilakukan dengan mengambil sampel beton dari bagian konstruksi
yang akan diuji. Sampel beton kemudian diuji kekuatan tekannya dengan menggunakan mesin
compression test. Namun pengujian tersebut adakalanya tidak dapat dilakukan karena dikhawatirkan
dapat merusak beton struktur serta memakan biaya yang lebih banyak. Maka dilakukan non-
destructive test pada beton struktur eksisting sebagai metode alternatif pengujiana agar tidak
merusak beton struktur. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh hubungan antara nilai kuat tekan
hasil compression test dengan nilai hasil uji non-destructive test berupa hammer test dan ultrasonic
pulse velocity (UPV) test. Sampel yang digunakan berupa beton kubus K-100, K-125, K-150, K-
175, dan K-200 dengan usia 28 hari. Jumlah sampel adalah 60 dengan masing – masing variasi mutu
sebanyak 12 sampel.
Hasil penelitian menunjukkan nilai compression test rata – rata pada benda uji mutu K-100
adalah 13,66 MPa, K-125 adalah 13,93 MPa, K-150 adalah 15,63 MPa, K-175 adalah 17,83 MPa,
dan K-200 adalah 19,38 MPa. Nilai rata – rata hasil hammer test adalah 18,29 untuk K-100, 18,86
untuk K-125, 20,80 untuk K-150, 19,40 untuk K-175, dan 20,78 untuk K-200. Nilai rata – rata hasil
UPV test K-100 adalah 4182,47 m/s, K-125 adalah 4315,55 m/s, K-150 adalah 4323 m/s, K-175
adalah 4377,81 m/s, serta K-200 adalah 4440,13 m/s. Serta didapatkan hubungan korelasi antara
hammer test dengan compression test berupa Y= 3E-05X2 – 0,2719X + 567,62 (R2 = 0,4611)
(Keterangan; X = hammer test; Y = compression test), UPV test dengan compression test berupa Y=
-0,0236X2 + 2,331X – 19,897 (R2 = 0,5749) (Keterangan; X = UPV test; Y = compression test), dan
hammer test, UPV test dengan compressive test berupa Y = -38,08524 + 1,06996 X1 + 0,00778X2
(R2 = 0,656) (Keterangan; X1 = hammer test; X2 = UPV test; Y = compression test).
Collections
- Civil Engineering [4192]