Perancangan Kamar Tidur Lansia Guna meningkatkan Kualitas Tidur
Abstract
Lansia akan mengalami menurunnya fungsi organ dan munculnya penyakit
degeneratif seiring bertambahnya usia. Hal ini menjadi perhatian khusus karena
dapat meningkatkan risiko kecelakaan di rumah atau fasilitas perumahan lansia,
yang dapat mempengaruhi kesehatan dan kualitas hidup mereka. Kesehatan dan
kualitas hidup lansia juga dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan fisik dan
psikologis, termasuk kualitas tidur yang tidak memadai. Umumnya, lansia
mengalami kesulitan dalam mendapatkan tidur berkualitas dan cukup. Hal ini bisa
disebabkan oleh faktor-faktor eksternal seperti kebisingan atau ketidaknyamanan di
kamar tidur, serta perubahan jadwal tidur. Oleh karena itu, dilakukan penelitian
untuk merancang kamar tidur yang memperhatikan berbagai aspek, seperti cahaya,
suhu, sirkulasi udara, dan tata letak yang ergonomis, dengan tujuan meningkatkan
kualitas tidur lanjut usia. Perancangan kamar tidur ini menggunakan metode
Axiomatic Design dengan melibatkan Focus Group Discussion sebagai bagian dari
metode partisipatori. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fokus utama
perancangan adalah Tata Letak Rapi, Cahaya Ruangan, dan Udara Segar. Melalui
desain 3D, masing-masing komponen perancangan memiliki perbedaan persepsi,
membuktikan adanya peningkatan persepsi dari responden. Pengujian suhu udara
di kamar tidur usulan pada berbagai waktu memiliki hasil lebih rendah
dibandingkan dengan kamar tidur awal. Intensitas cahaya di kamar tidur usulan
pada pagi dan siang memiliki hasil lebih rendah, sementara pada malam hari
memiliki hasil lebih tinggi dibandingkan kamar tidur awal. Dari implementasi
kamar tidur yang telah dilakukan, pada Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI)
menunjukkan peningkatan kualitas tidur sebesar 41,28%.
Collections
- Industrial Engineering [2224]