dc.description.abstract | Peningkatan efisiensi ekonomi regional dapat dilakukan melalui percepatan
pertumbuhan wilayah. Percepatan pertumbuhan diketahui mampu menghasilkan dua
kelompok wilayah, yaitu wilayah pusat pertumbuhan dan Hinterland (wilayah
pendukung). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kecamatan-kecamatan yang
menjadi pusat pertumbuhan dan mengetahui nilai interaksi masyarakat antar wilayah
di Kabupaten Bantul melalui data perbandingan pada tahun 2020 dan tahun 2022.
Dalam penelitian ini, data yang digunakan merupakan data sekunder yang diperoleh
melalui BPS Kabupaten Bantul yang meliputi data, fasilitas pemerintahan, fasilitas
pendidikan, fasilitas kesehatan, fasilitas ibadah, fasilitas perekonomian, fasilitas
komunikasi, fasilitas pariwisata, jumlah penduduk, dan jarak antar kecamatan. Metode
analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis skalogram dan analisis
gravitasi yang diolah dengan menggunakan Microsoft Excel 2013. Hasil analisis
skalogram menunjukkan bahwa pada tahun 2020 terdapat 5 pusat pertumbuhan
wilayah di Kabupaten Bantul yang meliputi, Kecamatan Kasihan, Kecamatan Sewon,
Kecamatan Banguntapan, Kecamatan Jetis, dan Kecamatan Bambanglipuro.
Sedangkan, pada tahun 2022 analisis skalogram menunjukkan bahwa terdapat 5 pusat
pertumbuhan wilayah di Kabupaten Bantul yang meliputi, Kecamatan Banguntapan,
Kecamatan Sewon, Kecamatan Jetis, Kecamatan Kasihan, dan Kecamatan Kretek.
Kemudian, hasil analisis gravitasi menunjukkan adanya nilai interaksi yang berbeda
antara kecamatan pusat pertumbuhan wilayah dan kecamatan Hinterland dikarenakan
perbedaan jarak antar kecamatan. | en_US |