Show simple item record

dc.contributor.authorPutri, Allya Valdatara Absy
dc.date.accessioned2024-03-04T06:44:56Z
dc.date.available2024-03-04T06:44:56Z
dc.date.issued2023
dc.identifier.uridspace.uii.ac.id/123456789/47937
dc.description.abstractBerbagai faktor yang membuat manusia masih terus berperan dalam dunia industri, termasuk kemampuan fleksibilitas gerakan manusia yang sangat berguna untuk penanganan material secara manual dengan beban yang ringan. Keluhan pada musculoskeletal disorder (MSDs) merupakan gangguan pada bagian otot skeletal yang disebabkan oleh karena otot menerima beban statis secara berulang dan terus menerus dalam jangka waktu yang lama dan akan menyebabkan keluhan. Faktor penyebab terjadinya keluhan pada sistem MSDs yaitu peregangan otot yang berlebihan, sikap kerja tidak alamiah, dan aktivitas berulang. Berdasarkan studi pendahuluan melalui observasi dan wawancara dengan kuesioner Nordic Body Map (NBM), pada beberapa operator di CV. Adsson Wire Industri sudah terdapat beberapa gejala yang muncul terkait dengan MSDs. Perlu dilakukan analisis lebih lanjut untuk menganalisis postur kerja pada operator bending untuk mengurangi MSDs dengan menggunakan metode REBA. Kesimpulan hasil pengolahan data dengan metode REBA menunjukkan bahwa postur kerja seluruh operator bending di CV. Adsson Wire Industri memiliki jumlah skor akhir 10 dengan diperlukan adanya penanganan lebih lanjut dan perbaikan segera. Keluhan yang paling sering tejadi terdapat pada bagian punggung, leher, lengan dan pinggang, dikarenakan posisi punggung cenderung membungkuk, leher yang menunduk, lengan terlalu menekuk dan bahu yang ditinggikan. Meja alat bantu kerja pada stasiun kerja bending diperbaiki dari kondisi eksisting. Berdasarkan perhitungan uji kecukupan data yang digunakan sebagai data antropometri didapatkan hasil bahwa data yang digunakan yaitu dimensi jangkauan tangan depan (JTD) menggunakan persentil 5 menghasilkan ukuran lebar meja yaitu 60,88 cm dan pada tinggi meja dengan dimensi tinggi siku berdiri (TSB) menggunakan persentil 95 menghasilkan ukuran tinggi meja 109,48 cm dengan allowance atau kelonggoran 2,5 cm berdasarkan tebal sepatu yang digunakan operator dan menghasilkan tinggi meja yaitu 109,48. Panjang meja berukuran 110 cm dengan mengacu pada ukuran alat bending perusahaan.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectPostur kerjaen_US
dc.subjectMusculoskeletal Disordersen_US
dc.subjectNBMen_US
dc.subjectREBAen_US
dc.subjectAntropometrien_US
dc.titleAnalisis dan Perbaikan Postur Kerja pada Operator Bending Untuk Meminimalisir Risiko Musculoskeletal Disorders (Msds) (Studi Kasus: Cv. Adsson Wire Industri Citeureup)en_US
dc.typeThesisen_US
dc.Identifier.NIM18522056


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record