Determinan Perilaku Penghindaran Kejahatan Siber Keuangan oleh Pekerja Sektor Keuangan di Indonesia
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menguji faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku
penghindaran kejahatan siber keuangan oleh pekerja sektor keuangan di Indonesia. Teori
yang digunakan dalam penelitian ini adalah Technology Threat Avoidance Theory (TTAT)
dan Regret Theory. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan menyebar kuesioner
secara langsung maupun tidak langsung kepada pekerja sektor keuangan di Indonesia.
Terdapat 180 kuesioner yang dapat diolah pada penelitian ini. Pengujian data pada
penelitian ini menggunakan metode SEM-PLS dengan software SmartPLS. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa Persepsi Kerentanan dan Persepsi Keparahan
berpengaruh positif signifikan terhadap Persepsi Ancaman; tidak terdapat interaksi antara
Persepsi Kerentanan dan Persepsi Keparahan dalam mempengaruhi Persepsi Ancaman;
Persepsi Ancaman, Efektivitas Perlindungan, dan Antisipasi Penyesalan berpengaruh
positif signifikan terhadap Motivasi Penghindaran Kejahatan Siber Keuangan; Efikasi Diri
dan Safeguard Cost tidak berpengaruh terhadap Motivasi Penghindaran Kejahatan Siber
Keuangan; dan Motivasi Penghindaran Kejahatan Siber Keuangan berpengaruh positif
signifikan terhadap Perilaku Penghindaran Kejahatan Siber Keuangan. Implikasi dari
penelitian ini adalah hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pertimbangan oleh
pemerintah atau regulator dalam merumuskan kebijakan terkait keamanan siber;
perusahaan sektor keuangan dalam menentukan tindakan-tindakan yang tepat untuk
merespon serangan kejahatan siber; serta pengembang perangkat lunak perlindungan
(antivirus) dalam mengembangkan fitur perangkat lunak.
Collections
- Master of Accountancy [221]