Affordances dan Dampak Teknologi Informasi dan Komunikasi di Industri Pariwisata (Studi Kasus Travel Agent Di Solo)
Abstract
Pariwisata sebagai industri internasional menawarkan peluang yang lebih besar dari
industri lain (Buhalis & Law, 2008). Hal ini dikarenakan banyaknya industri penyedia
layanan jasa dan penghasil produk pariwisata yang terkait didalamnya. Sehingga
industri pariwisata mempunyai potensi yang lebih dalam meningkatkan
perekonomian antara lain meningkatkan pendapatan devisa negara, membuka
lapangan usaha baru serta menambah lapangan pekerjaan baru. Dalam perkembangan
industri pariwisata, Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) mempunyai peranan
penting bagi industri pariwisata dalam mengambil peluang yang ada (Petti &
Passiante, 2008). Peluang untuk memperluas segmen pasar, menghasilkan produk
pariwisata baru, meningkatkan pelayanan dan lain lain. Peluang semakin bertambah
besar dengan adanya Internet. Kemudahan yang ditawarkan TIK dengan Internet
mengubah cara pelaku industri pariwisata salah satunya yakni travel agent. Misalnya
dalam melakukan bisnis serta mengubah cara wisatawan berinteraksi dengan travel
agent. Maraknya media sosial di Internet pun digunakan travel agent untuk
mendukung dan meningkatkan interaksi dinamis travel agent dengan wisatawan.
Pengguna TIK di travel agent mempunyai peranan yang cukup penting dalam hal ini.
Pengguna TIK pada travel agent dengan berbagai posisi, berbagai rentang usia,
berbagai latar belakang mempunyai pandangan dan pengetahuan yang berbeda
tentang TIK dan penggunaanya. Sehingga memungkinkan apabila berbeda pengguna
yang menggunakan TIK maka akan berbeda pula manfaat yang akan diperoleh. Oleh
karena itu diperlukan adanya penelitian lebih lanjut untuk mengkonfirmasi secara
nyata bagaimana sebenarnya TIK digunakan travel agent hingga memberikan
manfaat bagi travel agent.
Penelitian ini bertujuan memahami lebih lanjut peranan TIK dalam travel agent
sebagai salah satu pengembang industri pariwisata dengan menggunakan pendekatan
konsep affordances. Penelitian mengambil sampling sebanyak enam travel agent di
Solo. Pemilihan sampling mengunakan theorothical sampling. Metode pengumpulan
data adalah observasi dan wawancara. Data yang digunakan adalah data transkrip
hasil wawancara. Metode pengolahan data menggunakan metode grounded theory
yaitu dengan pengkodean open coding dan axial coding. Pendekatan analisis data
menggunakan pendekatan affordances. Pendekatan affordances yang digunakan
untuk analisis data adalah affordances actualization dan affordances effects.
Hasil penelitian affordances dan dampak TIK pada travel agent yaitu
teridentifikasinya affordance actualization di travel agent sebanyak tujuh item yaitu
menjaga keamanan sistem, membangun komunikasi, merencanakan strategi bisnis,
membuka pasar, mendukung koordinasi internal, meningkatkan pelayanan dan
menjaga integritas sistem. Terindentifikasinya affordance effects di travel agent
sebanyak enam item yaitu pelayanan yang lebih baik, peningkatan kenyamanan
berkomunikasi, pengendalian risiko yang lebih baik, peningkatan visibilitas,
peningkatan segmen pasar dan penurunan jumlah sanksi. Selain affordances
actualization dan affordances effects teridentifikasi juga faktor pendukung atau
penghambat penggunaan TIK di travel agent sebanyak enam item yaitu sistem
penghargaan, dukungan manajemen travel agent, preferensi konsumen,
kompatibilitas sistem, bencana alam dan juga keterampilan dan pengetahuan sumber
daya manusia.