Show simple item record

dc.contributor.authorNugrahani, Tri Siwi
dc.date.accessioned2024-02-26T03:32:52Z
dc.date.available2024-02-26T03:32:52Z
dc.date.issued2023
dc.identifier.uridspace.uii.ac.id/123456789/47685
dc.description.abstractSustainability Report (SR) merupakan laporan yang diumumkan kepada masyarakat yang memuat kinerja ekonomi, keuangan, sosial, dan lingkungan hidup suatu Lembaga Jasa Keuangan (LJK), emiten, dan perusahaan publik dalam menjalankan bisnis berkelanjutan (OJK RI, 2017). Penyusunan SR sebagai salah satu bentuk partisipasi perusahaan pada program pembangunan berkelanjutan dan pemerintah sudah memiliki regulasi penyusunan SR dari POJK Nomor 51/03/2017. Namun sayangnya hingga saat ini regulasi tersebut kurang dipatuhi sehingga penyusunan SR dengan regulasi POJK masih belum sepenuhnya dilaksanakan oleh perusahaan publik di Indonesia. Oleh karena itu studi ini bertujuan untuk menguji tingkat kepatuhan perusahaan publik di Indonesia yang menyusun SR, dan menguji kualitas SR serta faktor-faktor yang memengaruhi kualitas SR. Teori institusional isomorfisme dengan konsep isomorfisme koersif, mimetik, dan normatif digunakan sebagai teori sentral dalam menjelaskan penelitian ini. Sejumlah 674 perusahaan yang terdaftar di IDX dari tahun 2017 hingga 2022 sebagai sampel penelitian dengan kriteria perusahaan menyusun laporan tahunan (Annual Report/AR) dan laporan keberlanjutan (Sustainability Report/SR) serta menggunggah di website. Jumlah perusahaan yang menyusun SR dan AR tiap tahun tidak sama sehingga data yang digunakan sesuai dengan ketentuan purposive sampling. Berdasar pengamatan diperoleh 3203 data. Analisis data dengan Regresi Multivariat, dan uji hipotesis dengan uji t dengan signifikansi 5% serta uji tambahan Independent Sample t-Test dengan menguji dua kelompok data (peka/tidak peka lingkungan dan komite audit) dan uji One Way Anova dengan menguji kelompok sektor industri dan kualifikasi difusi struktur kepemilikan saham. Hasil studi membuktikan kepatuhan penyusunan SR pada perusahaan publik di Indonesia setelah regulasi POJK sebesar 74,42%, dengan rata-rata kualitas SR 48,10%, termasuk kualifikasi “sedang” yang berarti rata-rata kualitas SR dalam rentangan 34,40%-65,70%. Kualitas SR perlu ditinjau berdasar prinsip relevansi dan reliabilitas. Kualitas SR dipengaruhi dari beberapa tekanan pemangku kepentingan baik internal maupun eksternal. Secara isomorfisme koersif, kualitas SR dipengaruhi oleh tekanan publik, tekanan pemerintah, tekanan pemegang saham mayoritas, dan pengungkapan CSR sosial dan lingkungan. Secara isomorfisme mimetik, kualitas SR dipengaruhi dari tekanan industri peka/tidak peka lingkungan dan tekanan sektor industri pertanian, keuangan, dan barang konsumsi. Secara normatif, kualitas SR dipengaruhi dari komite audit dan difusi struktur kepemilikan saham. Variabel difusi struktur kepemilikan saham berdasar aras tinggi, sedang dan rendah membuktikan dapat memengaruhi kualitas SR sebagai variabel kebaruan penelitian ini. Rata-rata kualifikasi difusi struktur kepemilikan saham tergolong sedang yang berarti sebagian besar perusahaan sampel memiliki 3-4 jenis kepemilikan saham. Studi ini berkontribusi menentukan kualitas SR di Indonesia berdasar indek POJK dan prinsip relevansi serta reliabilitas.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectKualitas Sustainability Reporten_US
dc.subjectRelevansien_US
dc.subjectReliabilitasen_US
dc.subjectIsomorfismeen_US
dc.titleDeterminan Kualitas Sustainability Reporting di Indonesiaen_US
dc.typeThesisen_US
dc.Identifier.NIM18931018


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record