Determinan Kualitas Sustainability Reporting di Indonesia
Abstract
Sustainability Report (SR) merupakan laporan yang diumumkan kepada
masyarakat yang memuat kinerja ekonomi, keuangan, sosial, dan lingkungan hidup
suatu Lembaga Jasa Keuangan (LJK), emiten, dan perusahaan publik dalam
menjalankan bisnis berkelanjutan (OJK RI, 2017). Penyusunan SR sebagai salah
satu bentuk partisipasi perusahaan pada program pembangunan berkelanjutan dan
pemerintah sudah memiliki regulasi penyusunan SR dari POJK Nomor 51/03/2017.
Namun sayangnya hingga saat ini regulasi tersebut kurang dipatuhi sehingga
penyusunan SR dengan regulasi POJK masih belum sepenuhnya dilaksanakan oleh
perusahaan publik di Indonesia. Oleh karena itu studi ini bertujuan untuk menguji
tingkat kepatuhan perusahaan publik di Indonesia yang menyusun SR, dan menguji
kualitas SR serta faktor-faktor yang memengaruhi kualitas SR. Teori institusional
isomorfisme dengan konsep isomorfisme koersif, mimetik, dan normatif digunakan
sebagai teori sentral dalam menjelaskan penelitian ini.
Sejumlah 674 perusahaan yang terdaftar di IDX dari tahun 2017 hingga
2022 sebagai sampel penelitian dengan kriteria perusahaan menyusun laporan
tahunan (Annual Report/AR) dan laporan keberlanjutan (Sustainability Report/SR)
serta menggunggah di website. Jumlah perusahaan yang menyusun SR dan AR tiap
tahun tidak sama sehingga data yang digunakan sesuai dengan ketentuan purposive
sampling. Berdasar pengamatan diperoleh 3203 data. Analisis data dengan Regresi
Multivariat, dan uji hipotesis dengan uji t dengan signifikansi 5% serta uji
tambahan Independent Sample t-Test dengan menguji dua kelompok data
(peka/tidak peka lingkungan dan komite audit) dan uji One Way Anova dengan
menguji kelompok sektor industri dan kualifikasi difusi struktur kepemilikan
saham.
Hasil studi membuktikan kepatuhan penyusunan SR pada perusahaan
publik di Indonesia setelah regulasi POJK sebesar 74,42%, dengan rata-rata
kualitas SR 48,10%, termasuk kualifikasi “sedang” yang berarti rata-rata kualitas
SR dalam rentangan 34,40%-65,70%. Kualitas SR perlu ditinjau berdasar prinsip
relevansi dan reliabilitas. Kualitas SR dipengaruhi dari beberapa tekanan pemangku
kepentingan baik internal maupun eksternal. Secara isomorfisme koersif, kualitas
SR dipengaruhi oleh tekanan publik, tekanan pemerintah, tekanan pemegang
saham mayoritas, dan pengungkapan CSR sosial dan lingkungan. Secara
isomorfisme mimetik, kualitas SR dipengaruhi dari tekanan industri peka/tidak
peka lingkungan dan tekanan sektor industri pertanian, keuangan, dan barang
konsumsi. Secara normatif, kualitas SR dipengaruhi dari komite audit dan difusi
struktur kepemilikan saham. Variabel difusi struktur kepemilikan saham berdasar
aras tinggi, sedang dan rendah membuktikan dapat memengaruhi kualitas SR
sebagai variabel kebaruan penelitian ini. Rata-rata kualifikasi difusi struktur
kepemilikan saham tergolong sedang yang berarti sebagian besar perusahaan
sampel memiliki 3-4 jenis kepemilikan saham. Studi ini berkontribusi menentukan
kualitas SR di Indonesia berdasar indek POJK dan prinsip relevansi serta
reliabilitas.
Collections
- Doctor of Economics [59]