Analisis Timbulan Minyak Jelantah Rumah Tangga di Kelurahan Kebumen, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang
Abstract
Minyak goreng menjadi salah satu kebutuhan dapur. Penggunaan minyak goreng dalam
kegiatan memasak menjadi rutinitas yang dilakukan dalam rumah tangga, rumah makan, dan
banyak lagi kegiatan yang berhubungan dengan pangan sehingga akan menghasilkan limbah
domestik dalam bentuk cairan yang disebut minyak jelantah. Minyak jelantah jika tidak diolah
dapat mencemari lingkungan dan jika dikonsumsi dalam jangka waktu lama dapat berbahaya
bagi Kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis timbulan dan karakteristik minyak
jelantah pada Kelurahan Kebumen sehingga hasil penelitian dapat membantu memproyeksikan
timbulan minyak jelantah di Kelurahan Kebumen dan dapat digunakan pada penelitian lebih
lanjut seperti pengolahan minyak jelantah menjadi biodiesel. Pada penelitian ini sampel
diklasifikasikan menjadi tiga kategori yaitu rumah permanen, semi permanen, dan non
permanen. Perhitungan jumlah sampel pada penelitian ini menggunakan rumus slovin dan
kemudian digunakan metode rata-rata timbulan berat dan volume dalam waktu 8 hari sehingga
didapatkan penggunaan rata-rata minyak jelantah rumah tangga perharinya. Metode uji
karakteristik ketiga parameter minyak jelantah yaitu kadar air, angka asam, dan bilangan
peroksida mengacu pada SNI 7709:2019 tentang Minyak Goreng. Hasil yang didapatkan
jumlah timbulan total minyak jelantah di Kelurahan Kebumen adalah sebanyak 67.7L/hari dan
dengan berat 59.5 kg/hari. Rata-rata timbulan per orang yang dihasilkan di Kelurahan
Kebumen adalah sebesar 0.0076 kg/orang/hari dan 0.0088 L/orang/hari. Dari total 43 sampel
sebanyak 26 sampel memiliki warna kuning kecoklatan, 12 sampel memiliki warna kuning
kemerahan, dan 5 sampel memiliki warna coklat kehitaman. Minyak jelantah pada 3 kategori
tersebut memiliki bau yang tengik, dari 43 sampel sebanyak 17 sampel memiliki bau tengik
yang menyengat. Lalu untuk hasil kadar air pada minyak jelantah bervariasi antara 0.05 – 0.41
%. Hasil uji asam lemak bebas bervariasi antara 0.22 - 0.41%. Hasil uji angka peroksida
bervariasi antara 3 – 13.26 O2/kg
Collections
- Environmental Engineering [1430]