Analisis Kualitas Kuat Tekan dan Struktur Mikro Beton Geopolimer dengan Campuran Abu Terbang
Abstract
Menurut Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, kegiatan yang
dilakukan oleh PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) pada tahun 2021
menghasilkan 12 juta Ton limbah FABA (Fly ash dan Bottom Ash) dan pada
tahun 2027 diproyeksikan menjadi sebesar 16,2 Juta Ton. Oleh karena itu,
pemanfaatan limbahnya sangat diperlukan dengan tujuan untuk menganalisis nilai
kuat tekan dan struktur mikro dari beton geopolimer. Fly ash diaktivasi dengan
larutan alkali aktivator sebagai bahan pengganti semen, kemudian dicampur
agregat kasar dan halus yang telah diayak. Rasio komposisi yang digunakan untuk
agregat dan fly ash campuran alkali aktivator yaitu meliputi: 90:10, 80:20, 70:30,
60:40, 50:50. Kemudian dicetak pada wadah silinder berdiameter 10 cm, tinggi 20
cm. Sampel dapat dilepas dari cetakan setelah 24 jam dan direndam dalam air
selama 7 hari, 14 hari, dan 28 hari sebelum diuji. Evaluasi yang dilakukan antara
lain uji kuat tekan dan mikrostruktur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai
kuat tekan tertinggi pada sampel B4 sebesar 38,35 MPa. Sedangkan nilai kuat
tekan terendah terdapat pada sampel B1 sebesar 6,15 MPa. Hasil pada uji citra
SEM menunjukkan bahwa microcrack yang dianalisis memiliki retakan terkecil
sebesar 0,42 - 0,52 μm pada sampel B4. Sedangkan nilai retakan terbesar yaitu
0,49 - 3,24 μm pada sampel B1. Dari analisis uji kuat tekan yang dilakukan,
variasi komposisi antara fly ash dengan campuran alkali aktivator mempengaruhi
peningkatan nilai kuat tekan namun pada perbandingan antara larutan Na2SiO3
dengan NaOH yang sebanding akan memperlambat laju proses polimerisasi.
Sedangkan pada hasil analisis uji citra SEM, semakin besar nilai larutan dan
konsentrasi NaOH maka retakan akan semakin rapat.
Collections
- Environmental Engineering [1430]