Pemanfaatan Limbah Sumpit Sebagai Adsorben untuk menurunkan Kadar Kadmium (Cd) pada Limbah Cair dengan Metode Batch
Abstract
Sumpit adalah peralatan makan yang berasal dari Asia Timur, terdiri
dari dua batang dengan panjang yang sama yang dipegang di antara jari-jari
satu tangan. Sumpit digunakan untuk memegang makanan dan
memindahkannya dari wadah, dari satu piring ke piring lainnya, atau untuk
memasukkan makanan ke dalam mulut. Media sumpit bambu memiliki
kandungan selulosa (C6H10O5)n yang tinggi sehingga dapat digunakan sebagai
biosorben. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan 2 perlakuan
berbeda (diaktifkan dengan asam sitrat 0,4 M dan non-aktif) media sorben
sumpit bambu terhadap adsorpsi ion Kadmium (Cd) dalam air. Adsorpsi
dilakukan menggunakan sistem batch dengan variabel massa sorben, pH
larutan, waktu kontak, dan konsentrasi awal Cd pada suhu ruang (25oC).
Gugus fungsi adsorben ditentukan dengan FTIR, morfologi adsorben
ditentukan dengan SEM, dan kapasitas adsorpsi adsorben diperoleh dengan
menggunakan model isoterm Langmuir dan Freundlich. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa untuk larutan Cd 50 mg/l, kondisi optimal adalah massa
adsorben 200 mg, pH larutan 7 dan waktu kontak 120 menit. Kapasitas
adsorpsi adsorben bambu nonaktif dan aktif masing-masing adalah 47,84 mg/g
dan 57,471 mg/g. Penelitian menunjukkan bahwa limbah sumpit bambu dapat
digunakan sebagai adsorben ion logam berat, dan isoterm Langmuir cocok
untuk adsorpsi ion Kadmium dalam air.
Collections
- Environmental Engineering [1435]