Karakteristik Briket Campuran Serbuk Gergaji Kayu Kelas 4 (Kayu Sengon) dengan Penambahan Tempurung Kelapa
Abstract
Saat ini, limbah serbuk gergaji kayu sengon dan tempurung kelapa yang
banyak dihasilkan dari kegiatan usaha dapat ditemukan dengan jumlah yang
banyak. Namun, hingga saat ini pemanfaatannya belum dilakukan secara optimal.
Padahal, kedua jenis limbah tersebut memiliki potensi yang besar untuk dijadikan
briket jika dilihat dari kandungan selulosa dan lignin didalamnya.
Maka dari itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik
(kadar air, kadar abu, kadar volatile, kadar karbon terikat, nilai kalor, dan laju
pembakaran) briket dari campuran serbuk gergaji kayu sengon dengan tempurung
kelapa dengan variasi campuran 100% : 0%, 75% : 25%, 50% : 50%, 25% : 75%,
dan 0%:100%. Selain itu, dilakukan analisis ekonomi terhadap kelayakan usaha
briket.
Sebelum digunakan sebagai bahan briket, pirolisis dilakukan tanpa adanya
oksigen dengan suhu 500°C selama 3 jam untuk memeroleh arang yang kemudian
dicetak dengan tekanan sebesar 150 kg/cm2
. Hasil uji dari kelima sampel briket
menunjukkan bahwa semua parameter sudah memenuhi SNI 01-6235-2000,
kecuali nilai kadar volatile. Selain itu, dilihat dari nilai laju pembakaran, sampel E
menunjukkan hasil yang baik karena ketahanannya ketika proses pembakaran.
Secara nilai ekonomis, usaha briket berbahan dasar serbuk gergaji kayu sengon
dengan tempurung kelapa ini dinilai layak dilihat dari nilai R/C Ratio sebesar 1,4.
Collections
- Environmental Engineering [1430]