Analisis Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) Padat di Rumah Sakit Umum Daerah Bagas Waras Klaten
Abstract
Rumah sakit merupakan institusi pelayanan medis dengan dampak positif
dan negatif. Berdasarkan PerMenLHK No. 56 Tahun 2015 menyebutkan bahwa
rumah sakit merupakan suatu fasilitas pelayanan kesehatan sebagaimana wajib
melakukan pengelolaan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dengan upaya
pembuangan limbah B3 dilakukan untuk mengelola dampaknya seperti mencemari
lingkungan, menularkan penyakit, dan menyebabkan cedera. Tujuan penelitian ini
untuk mengidentifikasi sumber dan karakteristik limbah B3, mendeskripsikan
kondisi eksisting pengelolaan limbah B3 sebelum dan saat pandemi covid-19 serta
menganalisis hubungan pendidikan dan pengetahuan petugas pengelolaan limbah
B3 di RSUD Bagas Waras Klaten. Metode yang digunakan yaitu analisis kualitatif
dan kuantitatif deskriptif yang menggambarkan temuan dari angket kuesioner dan
observasi dan teknik pengumpulan data yang diperoleh dari petugas sanitasi. Hasil
penelitian ini yaitu limbah B3 terbagi menjadi 3 jenis yaitu limbah medis padat B3,
limbah covid – 19 dan limbah B3 padat non – medis yang berasal dari sumber
spesifik umum, limbah pasien terinfeksi covid – 19 dan limbah B3 dari sumber
tidak spesifik. Timbulan limbah meningkat saat covid – 19 tertinggi pada tahun
2021 sebesar 111,09 Kg/hari, pengelolaan ini dilakukan dengan prosedur
pengumpulan, pengangkutan ke TPS, penimbangan dan pencatatan berat,
pengemasan, penyimpanan sementara pada TPS, pengangkutan oleh transporter
dan pemusnahan limbah B3. Selanjutnya menganalisis hubungan pendidikan dan
pemahaman petugas yang menunjukkan nilai sebesar 0,15 yaitu sangat rendah yang
membuktikan bahwa tingkat pendidikan tidak menjamin pengetahuan mengenai
pengelolaan limbah B3. Hal tersebut bisa terjadi dikarenakan responden sebanyak
74% dari Cleaning Service dan tidak berhubungan langsung pada pengelolaan
limbah B3. Untuk penelitian berikutnya, lebih baik dilakukan sampling pada limbah
dan kuesioner pada penelitian selanjutnya lebih baik ditujukan kepada petugas yang
langsung berhubungan dengan variabel penelitian, agar mendapatkan hasil yang
lebih akurat.
Collections
- Environmental Engineering [1440]