Analisis Pengendalian Kualitas Produk dengan Pendekatan Six Sigma dan Poka Yoke
Abstract
UMKM Tempe Pak Ahmad merupakan salah satu industri pangan yang memproduksi tempe
sejak tahun 2004, berlokasi di daerah Duri, Riau Jl. Nusantara 1 Gg. Cendrawasih No. 3.
Namun UMKM memiliki masalah pada proses produksinya seperti banyaknya jumlah
produk cacat sehingga adanya komplain-komplain dari para customer dan tidak tercapainya
target penjualan. Pada bulan Desember 2022 UMKM memproduksi tempe sebesar 26.350
pcs dan terdapat cacat sebesar 1.600 pcs dengan persentase cacat sebesar 6,07%. Oleh karena
itu perlu dilakukan pengendalian kualitas untuk meminimalisir jumlah produk cacat dengan
menggunakan metode six sigma dengan tahapan DMAI (Define-Measure-Analyze-Improve).
Hasil analisis data berdasarkan diagram pareto, terdapat 3 jenis cacat. Yang mana diketahui
pada jenis cacat warna tempe kehitaman memiliki jumlah cacat terbesar mencapai 644 pcs
dengan persentase cacat 40.25%. Kemudian jenis cacat lainnya (tekstur tempe lembek dan
tempe kotor) masing-masing memiliki persentase cacat 33.19% dan 26.56%. Dari ketiga
jenis cacat tersebut warna tempe kehitaman dan tekstur tempe lembek memiliki persentase
73.44% dari total keseluruhan cacat. Oleh karena itu, perbaikan akan difokuskan pada kedua
jenis cacat tersebut karena dapat mewakili keseluruhan jumlah cacat. Perbaikan dilakukan
dengan menggunakan metode poka yoke. Dan berdasarkan perhitungan nilai DPMO sebesar
20.240,345 dengan nilai sigma sebesar 3,56 sehingga dapat dikatakan bahwa pada proses
produksi UMKM Tempe Pak Ahmad sudah tergolong baik. Faktor-faktor penyebab cacat
disebabkan oleh faktor manusia, metode, material, dan lingkungan. Usulan perbaikan yang
diberikan yaitu menambahkan alat bantu yang dapat digunakan untuk memastikan takaran
dalam pemberian ragi yaitu sendok takar atau plastik seal, menambahkan metode pra campur
atau pre-mix dalam proses pemberian ragi dan menetapkan SOP.
Collections
- Industrial Engineering [2225]