Show simple item record

dc.contributor.authorGautama, Showam Fausta
dc.date.accessioned2024-02-05T02:25:11Z
dc.date.available2024-02-05T02:25:11Z
dc.date.issued2023
dc.identifier.uridspace.uii.ac.id/123456789/47290
dc.description.abstractSungai Manunggal atau yang dikenal dengan Sungai Belik merupakan sungai yang terletak di Daerah Istimewa Yogyakarta yang melintasi Kecamatan Gondokusuman, Kecamatan Pakualaman, dan Kecamatan Umbulharjo. Sungai Manunggal masuk ke dalam sungai kelas II berdasarkan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta No.22 tahun 2007 tentang Penetapan Kelas Air Sungai. Bantaran Sungai Manunggal digunakan sebagai kawasan pemukiman yang cukup padat dan tempat peternakan unggas. Dengan kondisi tersebut maka kualitas air di Sungai Manunggal menjadi terganggu akibat buangan limbah hasil kegiatan masyarakat yang tinggal di sekitar Sungai Manunggal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui status mutu air dari Sungai Manunggal menggunakan metode Storet, Indeks Pencemaran (IP), dan Canadian Council of Minister of the Environment (CCME WQI) berdasarkan dari parameter nitrat, nitrit, dan fosfat. Selain itu, penelitian ini juga membandingkan kualitas air bedasarkan tiap-tiap metode dan menentukan kelebihan kekurangan pada tiap metode untuk menentukan status mutu air Sungai Manunggal. Proses pengambilan sampel air Sungai Manunggal didasarkan pada SNI 6989.57:2008 dan untuk pengujian sampel air Sungai Manunggal didasarkan pada SNI 06-2480:1991 untuk parameter nitrat serta SNI-06-6989.9-2004 untuk parameter nitrit dan fosfat. Dari hasil penelitian didapatkan hasil pada metode Storet air Sungai Manunggal mendapatkan nilai -30 pada semua titik yang berarti tercemar sedang. Pada metode Indeks Pencemaran (IP) mendapatkan hasil pada titik 1 sebesar 4,8 yang berarti tercemar ringan, pada titik 2 sebesar 3,4 yang berarti tercemar ringan, pada titik 3 sebesar 5,2 yang berarti tercemar sedang, dan titik 4 sebesar 4,1 yang berarti tercemar ringan. Sedangkan dalam metode Canadian Council of Minister of Environment (CCME WQI) didapatkan hasil jelek sehingga pada semua titik di Sungai Manunggal kualitas airnya jelek (poor). Pada setiap metode yang digunakan untuk menentukan status mutu air memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectCCME WQIen_US
dc.subjectIndeks Pencemaranen_US
dc.subjectMetodeen_US
dc.subjectStatus Mutu Airen_US
dc.subjectStoreten_US
dc.subjectSungai Manunggalen_US
dc.titlePenentuan Status Mutu Air Sungai Manunggal dengan Metode Indeks Pencemaran (IP), Storet, dan Ccme Wqi berdasarkan Parameter Nitrat, Nitrit, dan Fosfaten_US
dc.typeThesisen_US
dc.Identifier.NIM19513122


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record