Penentuan Status Mutu Air Sungai Manunggal dengan Metode Indeks Pencemaran (IP), Storet, dan Ccme Wqi berdasarkan Parameter Nitrat, Nitrit, dan Fosfat
Abstract
Sungai Manunggal atau yang dikenal dengan Sungai Belik merupakan sungai yang
terletak di Daerah Istimewa Yogyakarta yang melintasi Kecamatan
Gondokusuman, Kecamatan Pakualaman, dan Kecamatan Umbulharjo. Sungai
Manunggal masuk ke dalam sungai kelas II berdasarkan Peraturan Gubernur
Daerah Istimewa Yogyakarta No.22 tahun 2007 tentang Penetapan Kelas Air
Sungai. Bantaran Sungai Manunggal digunakan sebagai kawasan pemukiman yang
cukup padat dan tempat peternakan unggas. Dengan kondisi tersebut maka kualitas
air di Sungai Manunggal menjadi terganggu akibat buangan limbah hasil kegiatan
masyarakat yang tinggal di sekitar Sungai Manunggal. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui status mutu air dari Sungai Manunggal menggunakan metode
Storet, Indeks Pencemaran (IP), dan Canadian Council of Minister of the
Environment (CCME WQI) berdasarkan dari parameter nitrat, nitrit, dan fosfat.
Selain itu, penelitian ini juga membandingkan kualitas air bedasarkan tiap-tiap
metode dan menentukan kelebihan kekurangan pada tiap metode untuk menentukan
status mutu air Sungai Manunggal. Proses pengambilan sampel air Sungai
Manunggal didasarkan pada SNI 6989.57:2008 dan untuk pengujian sampel air
Sungai Manunggal didasarkan pada SNI 06-2480:1991 untuk parameter nitrat serta
SNI-06-6989.9-2004 untuk parameter nitrit dan fosfat. Dari hasil penelitian
didapatkan hasil pada metode Storet air Sungai Manunggal mendapatkan nilai -30
pada semua titik yang berarti tercemar sedang. Pada metode Indeks Pencemaran
(IP) mendapatkan hasil pada titik 1 sebesar 4,8 yang berarti tercemar ringan, pada
titik 2 sebesar 3,4 yang berarti tercemar ringan, pada titik 3 sebesar 5,2 yang berarti
tercemar sedang, dan titik 4 sebesar 4,1 yang berarti tercemar ringan. Sedangkan
dalam metode Canadian Council of Minister of Environment (CCME WQI)
didapatkan hasil jelek sehingga pada semua titik di Sungai Manunggal kualitas
airnya jelek (poor). Pada setiap metode yang digunakan untuk menentukan status
mutu air memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Collections
- Environmental Engineering [1430]