Show simple item record

dc.contributor.authorHasan, Muhammad Faishal
dc.contributor.authorHafizh, Shalahuddin Azmi Abdul
dc.date.accessioned2024-02-05T01:47:11Z
dc.date.available2024-02-05T01:47:11Z
dc.date.issued2023
dc.identifier.uridspace.uii.ac.id/123456789/47285
dc.description.abstractDimetilformamida (DMF) merupakan pelarut higroskopis tak berwarna yang digunakan secara global sebagai pemisah suatu polimer dan sebagai media reaksi yang terjadi. Sebagai salah satu pelarut penting dalam dunia industri, konsumsi global DMF diperkirakan akan tumbuh pada tingkat tahunan sebesar 4%. Indonesia sendiri masih mengandalkan impor yang kebutuhannya semakin meningkat hingga tahun 2023 untuk permintaan DMF. Maka dengan berdirinya pabrik DMF di Indonesia, diharapkan dapat mencukupi kebutuhan DMF dalam negeri dan luar negeri. Pabrik dimetilformamida direncanakan akan didirikan di daerah Cikande, Serang, Banten dengan kapasitas produksi 5.000 ton/tahun. Pabrik ini akan dioperasikan selama 330 hari dengan total 201 karyawan. Bahan baku yang diperlukan dalam proses pembuatan dimetilformamida adalah metil format dan dimetilamina. Total bahan baku yangdibutuhkan sebesar 4.612 ton/tahun metil format dan 3.459 ton/tahun dimetilamina. Reaksi antara metil format dan dimetilamina akan menghasilkan produk utama berupa dimetilformamida dan produk samping berupa metanol. Proses produksi dimetilformamida dilakukan dalam Reaktor Alir Tangki Berpengaduk (RATB) dengan kondisi operasi 3,4 atm dan pada suhu 110°C. Kemudian untuk memenuhi standar pasar produk utama dan produk samping, maka digunakan Menara Distilasi 1 dengan kondisi operasi umpan 1,84 atm pada suhu 58,27°C dan Menara Distilasi 2 dengan kondisi operasi umpan 1,77 atm pada suhu 66,39°C. Selain itu dibutuhkan juga penyedia utilitas antara lain seperti 3.311 kg/jam air, 62,90 kW/jam listrik yang disediakan oleh PLN dan menggunakan generator sebagai cadangan jika terjadi pemadaman listrik. Parameter kelayakan pembangunan pabrik dapat dihitung melalui analisa ekonomi. Dari hasil analisis ekonomi, pabrik dimetilformamida berdiri dengan modal tetap sebesar Rp 132.239.798.950, modal kerja sebesar Rp 227.851.308.299, dan diperoleh total biaya produksi sebesar Rp 220.178.678.446 Kemudian untuk penjualan tahunan sebesar Rp 294.940.225.831 dan keuntungan setelah pajak sebesar Rp 31.679.382.915. Analisa kelayakan meliputi presentase Return on Investment (ROI) sebelum pajak 31,94%, Pay Out Time (POT) sebelum pajak 2,5 tahun, Break Even Point (BEP) 47,68%, Shut Down Point (SDP) 26,60%, dan Discounted Cash Flow (DCF) 10,10%. Hasil analisa yang didapat menunjukkan bahwa pabrik dimetilformamida dengan kapasitas 5.000 ton/tahun layakuntuk didirikan dan diteliti lebih lanjut.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectDimetilformamidaen_US
dc.subjectDimetilaminaen_US
dc.subjectMetil Formaten_US
dc.titlePra Rancangan Pabrik Dimetilformamida dari Metil Format dan Dimetilamina Kapasitas 5.000 Ton/tahunen_US
dc.typeThesisen_US
dc.Identifier.NIM19521014
dc.Identifier.NIM19521016


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record