| dc.description.abstract | Fenomena pendidik yang menggunakan metode ceramah monoton kini menjadi
persoalan terhadap mutu pembelajaran PAI. Salah satunya terjadi di SMPN 3
Manisrenggo Klaten pada kelas VII. Sehingga dengan itu siswa mudah mengantuk,
bosan, berbicara diluar topik, hingga guru mengeluarkan teguran keras. Dengan hal
ini maka komponen afektif dan psikomotorik peserta didik menjadi tidak terpenuhi.
Salah satu teori belajar yang memandang bahwa perubahan perilaku merupakan
tujuan akhir adalah teori behavioristik. Teori behavioristik juga sangat efektif
diterapkan pada anak usia pra remaja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
bagaimana proses penerapan teori behavioristik serta mengevaluasi minat siswa kelas
VII SMP N 3 Manisrenggo Klaten sesudah menggunakan penerapan teori
behavioristik pada pembelajaran PAI.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan model penelitian
tindakan kelas. Prosedur penelitian tindakan kelas mengikuti model Kemmis dan Mc
Taggart yang terdiri dari 2 siklus. Setiap siklus terdiri dari proses perencanaan,
tindakan, pengamatan, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah penerapan teori
behavioristik pada pembelajaran PAI. Objek penelitian ini adalah minat peserta didik
kelas VII SMP N 3 Manisrenggo. Teknik penentuan informan ini menggunakan Teknik
Purposive Sampling yang memperhatikan kriteria tertentu sebagai penguat alasan
seseorang menjadi infroman. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
menggunakan metode observasi, tes, dan dokumentasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan teori behavioristik
dilaksanakan melalui pola hubungan stimulus dan respon yang terkandung dalam
proses melatih kesiapan, pemberian latihan, dan memotivasi peserta didik. Minat
peserta didik mengalami peningkatan pada beberapa indikator seperti keinginan,
perasan senang, pengetahuan, kebiasaan, dan perhatian. Hal ini didukung dengan
hasil belajar peserta didik dengan rata-rata 86. | en_US |
