Resiliensi pada Narapidana Ditinjau dari Spiritualitas dan Dukungan Keluarga
Abstract
Narapidana yang tinggal di Lapas menghadapi perubahan pola hidup dengan aktivitas
yang terbatas, tertekan, jauh dari keluarga, tidak bebas, sulit melakukan interaksi, serta
mendapatkan stigma negatif dari lingkungan. Dukungan keluarga dan spiritualitas akan
berdampak positif terhadap resiliensi narapidana. Tujuan penelitian ini adalah
mengetahui resiliensi pada narapidana ditinjau dari spiritualitas dan dukungan keluarga.
Subjek penelitian ini adalah 206 narapidana Lapas IIA Yogyakarta, laki-laki, beragama
Islam dengan rentang usia 18 – 60 tahun. Data dikumpulkan dengan menggunakan skala
CD-RISC, skala Spiritualitas, dan skala FSS. Analisis data menggunakan metode analisis
regresi linier berganda dan analisis korelasi parsial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa:
1) Terdapat hubungan positif yang signifikan antara spiritualitas dan dukungan keluarga
dengan resiliensi, 2) Terdapat hubungan positif yang signifikan antara spiritualitas dan
resiliensi, 3) Terdapat hubungan positif yang signifikan antara dukungan keluarga dan
resiliensi. Dengan demikan, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan signifikan
antara spiritualitas dan dukungan keluarga dengan resiliensi narapidana di Lapas.
Collections
- Master of Psychology [349]