Perbandingan Efektivitas antara Sambungan Lewatan dengan Sambungan Mekanis Jenis Coupler pada Balok
Abstract
Di dalam SNI 2052:2017, dijelaskan bahwa panjang dari tulangan beton ditetapkan dengan
panjang maksimal 12 m. Ukuran standar panjang maksimal baja tulangan ini ditetapkan dengan
tujuan kemudahan transportasi dan penyimpanannya. Dengan adanya ketetapan batas panjang baja
tulangan, membuat kebutuhan akan panjang baja tulangan yang tepat di proyek-proyek konstruksi
terkadang tidak tercukupi. Dalam mengatasi masalah ini, diperlukan sambungan tulangan dengan
jenis penyambungan yang efektif serta dengan panjang penyambungan yang bisa menyalurkan
beban atau tegangan yang dialami oleh satu tulangan ke tulangan yang lain
Berdasarkan permasalahan yang ada, penulis tertarik untuk meneliti perbandingan di antara
dua jenis sambungan yang tersedia saat ini, yaitu jenis sambungan lewatan dan jenis sambungan
mekanis. Dalam penelitian ini, perhitungan nilai panjang total penyaluran sambungan tulangan
lewatan menggunakan SNI 2847:2019 sebagai acuannya. Sementara itu, desain sambungan
mekanis yang dipakai merupakan jenis threaded coupler. Penelitian ini membandingkan performa
kedua sambungan tersebut dalam aspek momen nominal pengujian kuat lenturnya, lendutan
maksimumnya, dan biaya yang perlu dikeluarkan dalam pemakaiannya. Penelitian ini menghasilkan nilai momen nominal kuat lentur sambungan lewatan dan
sambungan mekanis coupler berturut-turut sebesar 33,546 kNm dan 24,246 kNm, nilai lendutan
maksimum sambungan lewatan dan sambungan mekanis coupler berturut-turut sebesar 69,37 mm
dan 8,689 mm, dan biaya yang perlu dikeluarkan untuk sambungan lewatan dan sambungan
mekanis coupler sebesar Rp. 33.723,00 dan Rp. 88.000,00. Berdasarkan hasil penelitian, ditarik
kesimpulan bahwa performa sambungan lewatan lebih baik dibandingkan dengan sambungan
coupler, baik dalam aspek nominal pengujian kuat lenturnya, lendutan maksimumnya, dan biaya
yang perlu dikeluarkan dalam pemakaiannya.
Collections
- Civil Engineering [4205]