Prarancangan Pabrik Propilen dari Propana Kapasitas Produksi 300.000 Ton/tahun
Abstract
Propilen merupakan senyawa hidrokarbon tidak jenuh yang menjadi salah satu bahan baku
utama dalam industri petrokimia,diantaranya propilen oksida dalam industri propilen glikol,
isopropanol dalam industri farmasi, dan utamanya polipropilen dalam industri plastik. Pabrik
Propilen yang dirancang dengan kapasitas 300.000 ton/tahun menggunakan bahan baku
propana yang diperoleh dari PT. Pertamina Balongan. Lokasi pabrik didirikan di kawasan
industri Balongan, Jawa Barat. Perusahaan akan didirikan dengan bentuk badan hukum
Perseroan Terbatas (PT) dengan jumlah karyawan 167 orang. Pabrik beroperasi selama
330 hari dalam setahun dengan proses produksi selama 24 jam/hari dan berdiri di atas tanah
seluas 42.205 m2. Proses produksi propilen berlangsung melalui reaksi dehidrogenasi propana
didalam Reaktor Fixed Bed Multitube dalam fasa gas dengan katalis Al2O3. Reaksi beroperasi
secara endotermis dengan suhu umpan masuk 600 ̊C dan tekanan 1 atm. Reaksi ini memiliki
nilai konversi sebesar 80% dengan hasil produk yang dihasilkan memiliki kemurnian 99,5%.
Utilitas yang diperlukan pabrik propilen ini berupa air sebanyak 246.455,16 kg/jam yang dibeli
dari PT. Tirta Darma Ayu, Indramayu, Jawa Barat. Selain itu, pabrik propilen ini juga
membutuhkan Daya listrik sebesar 937,89 kWh dari PLN dan cadangan listrik digunakan
generator dengan daya 1.000 kWh. Bahan bakar untuk generator sebesar 134,71 kg/jam dan
kebutuhan udara tekan sebesar 48 m3
/jam. Berdasarkan hasil evaluasi ekonomi pabrik propilen
menunjukkan nilai keuntungan sebelum pajak sebesar Rp. 384.400.091.153 dan keuntungan
setelah pajak sebesar Rp. 288.300.068.365. Berdasarkan analisis kelayakan ekonomi terhadap
pabrik ini menunjukkan Percent Return on Investment (ROI) sebelum pajak 82,11% dan setelah
pajak 62,23%. Pay Out Time (POT) sebelum pajak 1,12 tahun dan setelah pajak 1,45 tahun.
Break Even Point (BEP) sebesar 54,03% serta Shut Down Point (SDP) sebesar 48,40%.
Discounted Cash Flow Rate (DCFR) terhitung sebesar 17,09%. Dari data Analisa kelayakan
tersebut dapat disimpulkan bahwa pabrik ini memeiliki keuntungan dan layak untuk dikaji
lebih lanjut.
Collections
- Chemical Engineering [1177]