Fenomena Pacaran pada Mahasiswa/i Muslim Universitas Swasta di Yogyakarta
Abstract
Studi ini bertujuan untuk mengetahui tentang pacaran, kegiatan ketika ketika
pacaran, dampak selama pacaran, bagaimana menyikapi larangan pacaran dalam
agama, latar belakang keagamaan, reaksi orang tua terhadap pacaran, reaksi teman-
teman terhadap pacaran, dan keseriusan dengan hubungan pacarannya. Responden
dalam penelitian ini terdiri dari lima orang dengan kriteria penelitian; 1)
Mahasiswa/i Universitas Swasta Yogyakarta, 2) Beragama Islam, dan 3) Sedang
menjalani hubungan pacaran, yang dipilih melalui metode purposive sampling.
Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif dengan metode
fenomenologis. Pengambilan data dilakukan dengan observasi dan wawancara.
Hasil menunjukkan bahwa definisi pacaran menurut mereka adalah sebuah
hubungan antara laki-laki dan perempuan yang saling sayang dan memiliki
keseriusan untuk jenjang selanjutnya. Kegiatan ketika pacaran adalah jalan, nonton,
makan, belajar bersama, dan nongkrong. Dampak positif ketika berpacaran
diantaranya termotivasi menjadi orang yang lebih baik, adanya teman curhat,
mendapat dukungan, dan meningkatnya motivasi belajar. Dampak negatif ketika
berpacaran yaitu membagi waktu, sulit memiliki waktu sendiri, membatasi diri,
menambah pikiran, dan finansial. Responden memilih tetap melakukan pacaran
didasari oleh beberapa alasan, seperti karena sudah terlanjur, orang tua tidak
melarang, melihat teman lain yang juga berpacaran, merasa tetap melakukan hal-
hal baik, memiliki niat yang baik, merasa masih dalam batas wajar dan bisa menjaga
diri dari perilaku negatif. Banyak dari mereka yang belum bisa menjaga ibadah
wajibnya setiap hari dan dikarenakan beberapa hal, yaitu karena menunda-nunda,
malas, dan terpengaruh oleh teman. Reaksi orang tua terhadap hubungan pacaran
60% netral dan 40% mendukung. Reaksi teman sebaya terhadap hubungan pacaran
adalah 100% mendukung. Keseriusan responden dengan hubungan pacarannya
belum dikatakan serius.
Collections
- Psychology [2173]