Show simple item record

dc.contributor.authorArrahman, Muhammad Farhan
dc.date.accessioned2024-01-22T03:51:59Z
dc.date.available2024-01-22T03:51:59Z
dc.date.issued2023
dc.identifier.uridspace.uii.ac.id/123456789/46853
dc.description.abstractPertumbuhan lalu lintas di Kabupaten Gunungkidul setiap tahunnya terus meningkat karena Kabupaten Gunungkidul merupakan salah satu destinasi favorit bagi wisatawan, oleh sebab itu dibangun ruas jalan baru yang menjadi jalan alternatif selain melewati ruas jalan utama untuk menuju Kabupaten Gunungkidul. Pembangunan Ruas Tawang – Ngalang segmen I dibangun pada tahun 2021 yang terdiri dari lima segmen. Berdasarkan hal tersebut, peneliti bertujuan mengevaluasi perkerasan eksisting dan mengusulkan beberapa alternatif perkerasan dengan menggunakan Lapis Fondasi Agregat (LFA) kelas A dan perpaduan LFA kelas A dengan Cement Treated Base (CTB) pada bagian base course dan sub base course dengan menggunakan metode Bina Marga 2017 yang dikontrol dengan program KENPAVE pendekatan elastik untuk mengetahui nilai tegangan dan regangan yang terjadi serta memperkirakan umur perkerasan dan nilai sisa. Penelitian ini menggunakan data tebal perkerasan eksisting dengan mendesain ulang kembali menggunakan metode Bina Marga 2017 yang dikontrol oleh program KENPAVE untuk mendapatkan nilai tegangan dan regangan. Hasil dari nilai regangan digunakan untuk memprediksi umur perkerasan jalan dan nilai sisa. Pemodelan Bina Marga 2017 ini menggunakan 2 macam skenario material dan ketebalan yang berbeda. Skenario 1 A dan skenario alternatif 1 B menggunakan material Ac-Base pada surface course dan LFA pada base course sedangkan pada skenario 2 A dan skenario 2 B tanpa menggunakan material Ac-Base tetapi terdapat lapis CTB sebagai base course dan LFA kelas A sebagai Sub base. Hasil lapis perkerasan yang diperoleh dari metode Bina Marga 2017 dengan kontrol KENPAVE memiliki 4 lapis perkerasan dengan ketebalan yang berbeda tiap skenario. Tebal lapis perkerasan yang paling besar terdapat pada skenario 1 A dan yang paling kecil terdapat pada alternatif skenario 1 B dan alternatif skenario 2 B. Respon regangan yang terjadi pada tebal eksisting memiliki nilai yang lebih besar dibandingkan dengan 4 macam alternatif tebal lainnya. Masa layan dari tebal perkerasan eksisting memiliki umur sepanjang 9 tahun yang disebabkan adanya kerusakan permanent deformation pada tahun ke 10, sedangkan pada 4 macam tebal alternatif lainnya mampu menahan beban lalu lintas selama umur rencana 20 tahun.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectBina Marga 2017en_US
dc.subjectKENPAVEen_US
dc.subjectPerkerasan Lenturen_US
dc.subjectReganganen_US
dc.subjectUmur Sisaen_US
dc.titleEvaluasi Kinerja Perkerasan Lentur dan Nilai Sisa berdasarkan Metode Bina Marga 2017 menggunakan Program Kenpave pada Ruas Jalan Tawang – Ngalang Segmen I STA 0+000 – STA 1+950en_US
dc.title.alternativePerformance Evaluation of Flexiblepavement Based on Bina Marga 2017 Metod by using Kenpave Software on Tawang - Ngalang Roads Segment I STA 0+000 – STA 1+950en_US
dc.typeThesisen_US
dc.Identifier.NIM18511230


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record