Evaluasi Kinerja Perkerasan Lentur dan Nilai Sisa berdasarkan Metode Bina Marga 2017 menggunakan Program Kenpave pada Ruas Jalan Tawang – Ngalang Segmen I STA 0+000 – STA 1+950
Abstract
Pertumbuhan lalu lintas di Kabupaten Gunungkidul setiap tahunnya terus meningkat
karena Kabupaten Gunungkidul merupakan salah satu destinasi favorit bagi wisatawan, oleh sebab
itu dibangun ruas jalan baru yang menjadi jalan alternatif selain melewati ruas jalan utama untuk
menuju Kabupaten Gunungkidul. Pembangunan Ruas Tawang – Ngalang segmen I dibangun pada
tahun 2021 yang terdiri dari lima segmen. Berdasarkan hal tersebut, peneliti bertujuan mengevaluasi
perkerasan eksisting dan mengusulkan beberapa alternatif perkerasan dengan menggunakan Lapis
Fondasi Agregat (LFA) kelas A dan perpaduan LFA kelas A dengan Cement Treated Base (CTB)
pada bagian base course dan sub base course dengan menggunakan metode Bina Marga 2017 yang
dikontrol dengan program KENPAVE pendekatan elastik untuk mengetahui nilai tegangan dan
regangan yang terjadi serta memperkirakan umur perkerasan dan nilai sisa.
Penelitian ini menggunakan data tebal perkerasan eksisting dengan mendesain ulang
kembali menggunakan metode Bina Marga 2017 yang dikontrol oleh program KENPAVE untuk
mendapatkan nilai tegangan dan regangan. Hasil dari nilai regangan digunakan untuk memprediksi
umur perkerasan jalan dan nilai sisa. Pemodelan Bina Marga 2017 ini menggunakan 2 macam
skenario material dan ketebalan yang berbeda. Skenario 1 A dan skenario alternatif 1 B
menggunakan material Ac-Base pada surface course dan LFA pada base course sedangkan pada
skenario 2 A dan skenario 2 B tanpa menggunakan material Ac-Base tetapi terdapat lapis CTB
sebagai base course dan LFA kelas A sebagai Sub base.
Hasil lapis perkerasan yang diperoleh dari metode Bina Marga 2017 dengan kontrol
KENPAVE memiliki 4 lapis perkerasan dengan ketebalan yang berbeda tiap skenario. Tebal lapis
perkerasan yang paling besar terdapat pada skenario 1 A dan yang paling kecil terdapat pada
alternatif skenario 1 B dan alternatif skenario 2 B. Respon regangan yang terjadi pada tebal eksisting
memiliki nilai yang lebih besar dibandingkan dengan 4 macam alternatif tebal lainnya. Masa layan
dari tebal perkerasan eksisting memiliki umur sepanjang 9 tahun yang disebabkan adanya kerusakan
permanent deformation pada tahun ke 10, sedangkan pada 4 macam tebal alternatif lainnya mampu
menahan beban lalu lintas selama umur rencana 20 tahun.
Collections
- Civil Engineering [4258]