Show simple item record

dc.contributor.authorPutra, Firdaus Zaenudin
dc.contributor.authorDamayanti, Gita Perdani
dc.date.accessioned2024-01-22T02:08:18Z
dc.date.available2024-01-22T02:08:18Z
dc.date.issued2023
dc.identifier.uridspace.uii.ac.id/123456789/46833
dc.description.abstractAsetofenon merupakan bahan kimia dengan rumus kimia C8H8O yang dapat digunakan sebagai wewangian pada industri kosmetik, sebagai penyedap rasa pada indutri makanan dan minuman, sebagai pelarut untuk pembuatan plastik dan sebagai katalis untuk polimerisasi olefin. Asetofenon dihasilkan dari reaksi oksidasi antara etilbenzena dan oksigen pada tekanan 2,041 atm dan suhu 126oC. Pendirian pabrik asetofenon sangat penting mengingat kebutuhan asetofenon di Indonesia dan dunia cukup besar dan cenderung mengalami kenaikan setiap tahunnya, Di Indonesia sendiri pabrik asetofenon belum ada dan kebutuhannya masih bergantung pada impor. Pabrik ini memiliki kapasitas 1.200 ton/tahun dan membutuhkan 1.241,535 ton/tahun etilbenzena, 28.204,362 ton/tahun udara, dan 370,143 ton/tahun katalis kobalt bromida sebagai bahan baku. Dengan mempertimbangkan faktor ketersediaan bahan baku, transportasi, tenaga kerja, pemasaran, dan utilitas, maka lokasi pabrik yang dipilih berada di Kabupaten Serang, Banten. Secara garis besar, proses pembuatan asetofenon terdiri atas proses reaksi dan pemurnian dengan peralatan utama yang digunakan antara lain reaktor, mixer, evaporator dan centrifuge. Produk asetofenon yang dihasilkan memiliki kemurnian 99%. Utilitas pabrik terdiri dari unit penyediaan air yang menyediakan 51.054,866 kg/hari, udara tekan sebanyak 37,47 kg/jam, tenaga listrik sebesar 308,87 kW, bahan bakar sebanyak 91,5 L/jam. Pabrik ini direncanakan beroperasi pada tahun 2028 dan digolongkan pabrik beresiko rendah dengan menggunakan modal tetap sebesar Rp233.982.140.349,18 dan modal kerja sebesar Rp298.804.020.478,97. Percent Return On Investment (ROI) sebelum pajak 48,497% dan setelah pajak 36,373%. Pay Out Time (POT) sebelum pajak selama 1,709 tahun dan setelah pajak 2,156 tahun. Break Even Point (BEP) sebesar 47,085% dan Shut Down Point (SDP) sebesar 29,628%. Discounted Cash Flow Rate (DCFR) terhitung sebesar 22,56%. Dari data Analisa kelayakan di atas dapat disimpulkan bahwa pabrik ini menguntungkan dan layak untuk didirikan di Indonesia.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectAsetofenonen_US
dc.subjectEtilbenzenaen_US
dc.subjectOksidasien_US
dc.titlePrarancangan Pabrik Asetofenon dari Etilbenzena dan Oksigen Kapasitas 1.200 Ton/tahunen_US
dc.typeThesisen_US
dc.Identifier.NIM19521160
dc.Identifier.NIM19521201


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record