Prarancangan Pabrik Asetofenon dari Etilbenzena dan Oksigen Kapasitas 1.200 Ton/tahun
View/ Open
Date
2023Author
Putra, Firdaus Zaenudin
Damayanti, Gita Perdani
Metadata
Show full item recordAbstract
Asetofenon merupakan bahan kimia dengan rumus kimia C8H8O yang dapat
digunakan sebagai wewangian pada industri kosmetik, sebagai penyedap rasa pada
indutri makanan dan minuman, sebagai pelarut untuk pembuatan plastik dan
sebagai katalis untuk polimerisasi olefin. Asetofenon dihasilkan dari reaksi oksidasi
antara etilbenzena dan oksigen pada tekanan 2,041 atm dan suhu 126oC. Pendirian
pabrik asetofenon sangat penting mengingat kebutuhan asetofenon di Indonesia dan
dunia cukup besar dan cenderung mengalami kenaikan setiap tahunnya, Di
Indonesia sendiri pabrik asetofenon belum ada dan kebutuhannya masih bergantung
pada impor. Pabrik ini memiliki kapasitas 1.200 ton/tahun dan membutuhkan
1.241,535 ton/tahun etilbenzena, 28.204,362 ton/tahun udara, dan 370,143
ton/tahun katalis kobalt bromida sebagai bahan baku. Dengan mempertimbangkan
faktor ketersediaan bahan baku, transportasi, tenaga kerja, pemasaran, dan utilitas,
maka lokasi pabrik yang dipilih berada di Kabupaten Serang, Banten. Secara garis
besar, proses pembuatan asetofenon terdiri atas proses reaksi dan pemurnian dengan
peralatan utama yang digunakan antara lain reaktor, mixer, evaporator dan
centrifuge. Produk asetofenon yang dihasilkan memiliki kemurnian 99%. Utilitas
pabrik terdiri dari unit penyediaan air yang menyediakan 51.054,866 kg/hari, udara
tekan sebanyak 37,47 kg/jam, tenaga listrik sebesar 308,87 kW, bahan bakar
sebanyak 91,5 L/jam. Pabrik ini direncanakan beroperasi pada tahun 2028 dan
digolongkan pabrik beresiko rendah dengan menggunakan modal tetap sebesar
Rp233.982.140.349,18 dan modal kerja sebesar Rp298.804.020.478,97. Percent
Return On Investment (ROI) sebelum pajak 48,497% dan setelah pajak 36,373%.
Pay Out Time (POT) sebelum pajak selama 1,709 tahun dan setelah pajak 2,156
tahun. Break Even Point (BEP) sebesar 47,085% dan Shut Down Point (SDP)
sebesar 29,628%. Discounted Cash Flow Rate (DCFR) terhitung sebesar 22,56%.
Dari data Analisa kelayakan di atas dapat disimpulkan bahwa pabrik ini
menguntungkan dan layak untuk didirikan di Indonesia.
Collections
- Chemical Engineering [1177]