Show simple item record

dc.contributor.authorAfifa, Khafidlotul
dc.contributor.authorAbdullah, Abdullah
dc.date.accessioned2024-01-19T07:22:03Z
dc.date.available2024-01-19T07:22:03Z
dc.date.issued2023
dc.identifier.uridspace.uii.ac.id/123456789/46811
dc.description.abstractHeksil asetat merupakan senyawa yang memiliki aroma buah yang dapat digunakan sebagai penyedap, minuman beralkohol dan juga dapat digunakan sebagai zat adiktif cat untuk meningkatkan dispersi permukaan. Produksi heksil asetat memiliki prospek yang cukup baik untuk dikembangkan di Indonesia karena kebutuhan heksil asetat cukup tinggi dan sampai saat ini belum ada pabrik heksil asetat yang telah berdiri di Indonesia. Pabrik ini direncanakan berdiri di Rawa Arum, Gerogol, Cilegon, Banten dengan kapasitas produksi 25.000 ton/tahun yang akan didirikan pada tahun 2028. Proses produksi heksil asetat dilakukan melalui proses esterifikasi antara heksil alkohol dan asam asetat yang berlangsung dalam fase cair pada reaktor reactive distillation. Reaksi terjadi pada suhu 130oC dan tekanan 1 atm dengan bantuan katalis amberlyst CSP2. Reaksi ini menghasilkan produk utama berupa heksil asetat dengan kemurnian 99,5% dan produk samping berupa air. Pada proses pembuatan heksil asetat, membutuhkan bahan baku berupa asam asetat sebanyak 1.403,83 kg/jam dari PT Atlantik Sejahtera Raya dan heksil alkohol 2.258,44 kg/jam yang berasal dari Hubei Xingfa Chemicals Group Co., Ltd. Kebutuhan utilitas meliputi air sebanyak 3.083,79 kg/jam, kebutuhan dowtherm sebesar 50.157,16 kg/jam, kebutuhan listrik sebesar 237,68 kW, kebutuhan bahan bakar sebesar 195,24 kg/jam dan kebutuhan udara tekan sebesar 46,89 m3/jam. Hasil evaluasi ekonomi menunjukkan total biaya produksi sebesar Rp2.872.626.838.710,38 dan total penjualan sebesar Rp3.107.535.411.621,50 sehingga diperoleh keuntungan sebelum pajak sebesar Rp234.908.572.911,12 dan keuntungan setelah pajak sebesar Rp183.228.686.870,68. Berdasarkan evaluasi ekonomi yang telah dilakukan, pabrik heksil asetat ini tergolong dalam pabrik resiko rendah dengan nilai Return of Investment (ROI) sebelum pajak sebesar 71,80% dan setelah pajak sebesar 56,00%. Pay Out Time (POT) sebelum pajak adalah 1,22 tahun dan setelah pajak sebesar 1,52 tahun. Nilai Break Even Point (BEP) sebesar 49,62%. Shut Down Point (SDP) sebesar 40,50%. Dan Discounted Cash Flow Rate of Return (DCFR) sebesar 21,31%. Berdasarkan peninjauan bahan baku, kondisi operasi proses, peluang penjualan produk dan hasil evaluasi ekonomi dapat disimpulkan bahwa pabrik heksil asetat dari asam asetat dan heksil alkohol dengan kapasitas 25.000 ton/tahun layak untuk didirikan.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectHeksil Asetaten_US
dc.subjectHeksil Alkoholen_US
dc.subjectAsam Asetaten_US
dc.subjectReactive Distillationen_US
dc.titlePrarancangan Pabrik Heksil Asetat dari Asam Asetat dan Heksil Alkohol Kapasitas 25.000 Ton/tahunen_US
dc.typeThesisen_US
dc.Identifier.NIM19521197
dc.Identifier.NIM19521182


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record