Prarancangan Pabrik Heksil Asetat dari Asam Asetat dan Heksil Alkohol Kapasitas 25.000 Ton/tahun
Abstract
Heksil asetat merupakan senyawa yang memiliki aroma buah yang dapat digunakan
sebagai penyedap, minuman beralkohol dan juga dapat digunakan sebagai zat
adiktif cat untuk meningkatkan dispersi permukaan. Produksi heksil asetat memiliki
prospek yang cukup baik untuk dikembangkan di Indonesia karena kebutuhan
heksil asetat cukup tinggi dan sampai saat ini belum ada pabrik heksil asetat yang
telah berdiri di Indonesia. Pabrik ini direncanakan berdiri di Rawa Arum, Gerogol,
Cilegon, Banten dengan kapasitas produksi 25.000 ton/tahun yang akan didirikan
pada tahun 2028. Proses produksi heksil asetat dilakukan melalui proses esterifikasi
antara heksil alkohol dan asam asetat yang berlangsung dalam fase cair pada reaktor
reactive distillation. Reaksi terjadi pada suhu 130oC dan tekanan 1 atm dengan
bantuan katalis amberlyst CSP2. Reaksi ini menghasilkan produk utama berupa
heksil asetat dengan kemurnian 99,5% dan produk samping berupa air. Pada proses
pembuatan heksil asetat, membutuhkan bahan baku berupa asam asetat sebanyak
1.403,83 kg/jam dari PT Atlantik Sejahtera Raya dan heksil alkohol 2.258,44
kg/jam yang berasal dari Hubei Xingfa Chemicals Group Co., Ltd. Kebutuhan
utilitas meliputi air sebanyak 3.083,79 kg/jam, kebutuhan dowtherm sebesar
50.157,16 kg/jam, kebutuhan listrik sebesar 237,68 kW, kebutuhan bahan bakar
sebesar 195,24 kg/jam dan kebutuhan udara tekan sebesar 46,89 m3/jam. Hasil
evaluasi ekonomi menunjukkan total biaya produksi sebesar
Rp2.872.626.838.710,38 dan total penjualan sebesar Rp3.107.535.411.621,50
sehingga diperoleh keuntungan sebelum pajak sebesar Rp234.908.572.911,12 dan
keuntungan setelah pajak sebesar Rp183.228.686.870,68. Berdasarkan evaluasi
ekonomi yang telah dilakukan, pabrik heksil asetat ini tergolong dalam pabrik
resiko rendah dengan nilai Return of Investment (ROI) sebelum pajak sebesar
71,80% dan setelah pajak sebesar 56,00%. Pay Out Time (POT) sebelum pajak
adalah 1,22 tahun dan setelah pajak sebesar 1,52 tahun. Nilai Break Even Point
(BEP) sebesar 49,62%. Shut Down Point (SDP) sebesar 40,50%. Dan Discounted
Cash Flow Rate of Return (DCFR) sebesar 21,31%. Berdasarkan peninjauan bahan
baku, kondisi operasi proses, peluang penjualan produk dan hasil evaluasi ekonomi
dapat disimpulkan bahwa pabrik heksil asetat dari asam asetat dan heksil alkohol
dengan kapasitas 25.000 ton/tahun layak untuk didirikan.
Collections
- Chemical Engineering [1177]