Show simple item record

dc.contributor.authorInsan, Effina Lukita
dc.contributor.authorFibriani, Yhunita
dc.date.accessioned2024-01-18T02:09:07Z
dc.date.available2024-01-18T02:09:07Z
dc.date.issued2023
dc.identifier.uridspace.uii.ac.id/123456789/46707
dc.description.abstractAkrilonitril merupakan senyawa organik dengan formula C3H3N, berbentuk cairan bening tidak berwarna dengan bau yang tajam yang memiliki sifat mudah terbakar dan beracun. Akrilonitril dimanfaatkan sebagai bahan dasar dari berbagai sektor industri, yaitu sebagai bahan kimia antara (intermediate) dalam pembuatan polimer seperti akrilik dan modacrylic fibers, termoplastik, karet sintetis, adiponitril, dan juga akrilamida. Produksi akrilonitril ini memiliki prospek yang cukup baik untuk dikembangkan apabila ditinjau dari potensi bahan baku dan pemakaiannya, akan tetapi hingga saat ini belum terdapat pabrik pembuatan akrilonitril di Indonesia, konsumsi akrilonitril hanya mengandalkan impor. Melihat adanya prospek pemasaran dan kemungkinan adanya perkembangan konsumsi akrilonitril, maka diperlukan kajian untuk mengetahui prospek pendirian pabrik akrilonitril melalui pra rancangan pabrik. Pabrik ini direncanakan berdiri di Terate, Serang, Banten dengan kapasitas produksi 40.000 ton/tahun yang akan didirikan pada tahun 2027. Proses produksi akrilonitril melalui reaksi amoksidasi SOHIO process atau reaksi antara gas ammonia, propilen, dan udara yang berlangsung dalam fasa gas pada reaktor fluidized bed. Reaksi terjadi pada suhu 470°C dan tekanan 2,7 atm dengan bantuan katalis bismuth molybdenum oxide. Reaksi ini menghasilkan produk utama berupa akrilonitril dengan kemurnian 90%. Dalam pembutan akrilonitril membutuhkan propilen sebanyak 38.812,36 Ton/Tahun yang berasal dari PT. Chandra Asri, ammonia sebanyak 18.851,87 Ton/Tahun yang berasal dari PT. Pupuk Kujang, dan udara sebanyak 373.009,56 Ton/Tahun sebagai bahan baku serta asam sulfat sebanyak 15.666,48 Ton/Tahun yang berasal dari PT. Asahimas Subsentra Chemical. Kebutuhan utilitas meliputi air sebanyak 228.541,20 Kg/jam, kebutuhan listrik sebesar 697,3615 kW yang disuplay oleh PLN, 1.416,0259 Kg/jam batu bara sebagai bahan bakar, dan kebutuhan udara tekan 73 m3 /jam. Berdasarkan evaluasi ekonomi menunjukkan bahwa total biaya produksi adalah Rp 3.112.445.373.665,86 dan Rp 3.402.209.000.000 sebagai total penjualan. Pabrik ini tergolong berisiko tinggi dengan Return of Investment (ROI) sebesar 43,99% sebelum pajak, Pay Out Time (POT) sebelum pajak 1,9 tahun, BEP sebesar 41,75 %, SDP sebesar 28,50%, dan Discounted Cash Flow Rate of Return (DCFR) sebesar 32%. Berdasarkan evaluasi ekonomi dapat disimpulkan bahwa pabrik ini layak secara teknis dan ekonomis untuk dipertimbangkan.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectAkrilonitrilen_US
dc.subjectAmoniaen_US
dc.subjectPropilenen_US
dc.subjectUdaraen_US
dc.subjectEvaluasi Ekonomien_US
dc.titlePrarancangan Pabrik Akrilonitril dari Amonia, Propilen dan Udara Kapasitas 40.000 Ton/tahunen_US
dc.typeThesisen_US
dc.Identifier.NIM1921031
dc.Identifier.NIM19521141


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record