Show simple item record

dc.contributor.authorMaulida, Widia
dc.contributor.authorWidyanti, Rahma
dc.date.accessioned2024-01-17T06:18:16Z
dc.date.available2024-01-17T06:18:16Z
dc.date.issued2023
dc.identifier.uridspace.uii.ac.id/123456789/46685
dc.description.abstractIndustri petrokimia merupakan penghasil produk strategis yang akan digunakan pada industri-industri seperti industri tekstil, plastik, karet sintetik, dan lain-lain. Oleh karena itu untuk memenuhi kebutuhan industri hilir petrokimia maka diperlukan adanya industri yang menyediakan bahan baku maupun bahan tambahan untuk industri-industri hilir. Salah satu sektor industri yang sedang berkembang di Indonesia saat ini yaitu polimer, selain sebagai bahan baku plasticizer juga diperlukan sebagai bahan tambahan pada plastik dengan tujuan meningkatkan kekuatan, sifat transparan, dan plastisitasnya agar mudah dibentuk untuk mempermudah proses fabrikasi. Dibutil ftalat adalah senyawa organik dengan rumus kimia C16H22O4. Dibutil ftalat kerap digunakan dalam proses pembuatan plasticizer, PVC, fiberglass, dan bahan adhesif. Perancangan pabrik ini dengan kapasitas 50.000 ton/tahun diharapkan mampu memenuhi kebutuhan dibutil ftalat dalam negeri maupun ekspor. Proses yang digunakan dalam pembuatan dibutil ftalat adalah proses esterifikasi dan terbagi menjadi 3 tahapan. Tahap pertama yaitu persiapan bahan baku, tahap kedua yaitu reaksi esterifikasi di dalam reaktor RATB dengan suhu 100 ̊C pada tekanan 1 atm, dan tahap ketiga yaitu pemisahan dan pemurnian produk. Lokasi pabrik dibutil ftalat dari ftalat anhidrida dan n-butanol direncanakan untuk didirikan di Kawasan Industri Gresik, Jawa Timur dengan lahan seluas 20.000 m2 . Dalam pengoperasiannya, pabrik ini akan bekerja dalam 330 hari/tahun operasi. Dalam menunjang proses produksi, diperlukan air untuk proses utilitas dan listrik yang disediakan oleh PLN, serta generator sebagai cadangan. Parameter kelayakan pendirian pabrik menggunakan analisis ekonomi keuntungan pabrik setelah pajak Rp 28.532.859.344.029 dengan setiap tahun total penjualan Rp 1.627.452.150.000,00. Analisa kelayakan dilihat dari nilai Return of Investment (ROI) setelah pajak sebesar 29,26%, Pay Out Time (POT) setelah pajak selama 2,68 tahun, Discounted Cash Flow Rate of Return (DCFR) sebesar 20,02%, Break Event Point (BEP) sebesar 55,84%, dan Shut Down Point (SDP) sebesar 47,87%. Dari parameter kelayakan diatas, dapat disimpulkan bahwa pabrik dibutil ftalat ini layak untuk didirikan.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectAnhidrida Ftalaten_US
dc.subjectDibutil Ftalaten_US
dc.subjectEsterifikasien_US
dc.subjectN-Butanolen_US
dc.subjectPlasticizeren_US
dc.subjectRATBen_US
dc.titlePra Rancangan Pabrik Dibutil Ftalat dari Anhidrida Ftalat dan N-butanol Dengan Kapasitas 50.000 Ton / Tahunen_US
dc.typeThesisen_US
dc.Identifier.NIM19521131
dc.Identifier.NIM19521216


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record