Pra Rancangan Pabrik Dibutil Ftalat dari Anhidrida Ftalat dan N-butanol Dengan Kapasitas 50.000 Ton / Tahun
Abstract
Industri petrokimia merupakan penghasil produk strategis yang akan
digunakan pada industri-industri seperti industri tekstil, plastik, karet sintetik, dan
lain-lain. Oleh karena itu untuk memenuhi kebutuhan industri hilir petrokimia maka
diperlukan adanya industri yang menyediakan bahan baku maupun bahan tambahan
untuk industri-industri hilir. Salah satu sektor industri yang sedang berkembang di
Indonesia saat ini yaitu polimer, selain sebagai bahan baku plasticizer juga
diperlukan sebagai bahan tambahan pada plastik dengan tujuan meningkatkan
kekuatan, sifat transparan, dan plastisitasnya agar mudah dibentuk untuk
mempermudah proses fabrikasi. Dibutil ftalat adalah senyawa organik dengan
rumus kimia C16H22O4. Dibutil ftalat kerap digunakan dalam proses pembuatan
plasticizer, PVC, fiberglass, dan bahan adhesif. Perancangan pabrik ini dengan
kapasitas 50.000 ton/tahun diharapkan mampu memenuhi kebutuhan dibutil ftalat
dalam negeri maupun ekspor. Proses yang digunakan dalam pembuatan dibutil
ftalat adalah proses esterifikasi dan terbagi menjadi 3 tahapan. Tahap pertama yaitu
persiapan bahan baku, tahap kedua yaitu reaksi esterifikasi di dalam reaktor RATB
dengan suhu 100 ̊C pada tekanan 1 atm, dan tahap ketiga yaitu pemisahan dan
pemurnian produk. Lokasi pabrik dibutil ftalat dari ftalat anhidrida dan n-butanol
direncanakan untuk didirikan di Kawasan Industri Gresik, Jawa Timur dengan
lahan seluas 20.000 m2
. Dalam pengoperasiannya, pabrik ini akan bekerja dalam
330 hari/tahun operasi. Dalam menunjang proses produksi, diperlukan air untuk
proses utilitas dan listrik yang disediakan oleh PLN, serta generator sebagai
cadangan. Parameter kelayakan pendirian pabrik menggunakan analisis ekonomi
keuntungan pabrik setelah pajak Rp 28.532.859.344.029 dengan setiap tahun total
penjualan Rp 1.627.452.150.000,00. Analisa kelayakan dilihat dari nilai Return of
Investment (ROI) setelah pajak sebesar 29,26%, Pay Out Time (POT) setelah pajak
selama 2,68 tahun, Discounted Cash Flow Rate of Return (DCFR) sebesar 20,02%,
Break Event Point (BEP) sebesar 55,84%, dan Shut Down Point (SDP) sebesar
47,87%. Dari parameter kelayakan diatas, dapat disimpulkan bahwa pabrik dibutil
ftalat ini layak untuk didirikan.
Collections
- Chemical Engineering [1177]