Analisis Proses Pengeringan pada Mesin Pengering Biji Kakao Tipe Tray di Omah Kakao Nglanggeran Pathuk Gunung Kidul
Abstract
Kakao (Theobroma cacao L) merupakan komoditi penting di Indonesia
menjadikan Indonesia menjadi pengekspor biji kakao yang besar dan terus
meningkat dari tahun ke tahun. Akan tetapi petani kakao Indonesia saat ini
sebagian besar masih mengandalkan cahaya sinar matahari sebagai pengering
sehingga tidak efisien. Terlebih apabila musim hujan tiba maka petani kakao
hanya mengandalkan suhu ruang karena jika tidak segera dikeringkan, maka akan
mengakibatkan adanya jamur dan dapat mengakibatkan kerugian. Oleh karena
itu, peneltian ini bertujuan untuk menganalisis proses pengeringan pada mesin
pengering biji kakao tipe tray yang dilakukan di Omah Kakao, Gunung Kidul.
Metode yang digunakan adalah yang pertama dengan persiapan alat pengering
hingga melakukan perhitungan penurunan kadar air dari biji kakao hingga tingkat
kadar air tercapai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi penurunan massa
biji kakao sebanyak 4.33 kg apabila dinyatakan dalam persentase adalah 43%
yang didalamnya terdapat massa air dan massa biji kakao. Kadar air setelah
dilakukan proses pengeringan dalam waktu pengeringan 480 menit (8 jam)
mencapai rata-rata 5%. Rata-rata Penurunan kadar air biji kakao setiap jam
adalah 64%. Konsumsi bahan bakar gas LPG dengan bahan uji 8 Kg selama
proses pengujian pengeringan biji kakao sebanyak 6.65 Kg dengan konsumsi per
jam adalah 0.54 Kg/jam dengan waktu pengeringan 480 menit ditambah
pemanasan alat selama 30 menit.
Collections
- Mechanical Engineering [555]