Analisis Kepuasan Pasien terhadap Penerapan Telefarmasi di Apotek
Abstract
Telefarmasi merupakan bentuk pelayaanan kefarmasian yang diberikan
apoteker kepada pasien yang tidak berada ditempat sama, berinteraksi menggunakan
teknologi informasi dan komunikasi, pelayanan telefarmasi idealnya mampu
menyajikan pelayanan bermutu tinggi guna memuaskan pasien. Untuk
mempermudah penilaian, pengukuran kualitas pelayanan dikembangkan alat ukur
kualitas layanan disebut Servqual (Service Quality). Kepuasan pasien tidak dapat
dipisahkan dari kualitas pelayanan kesehatan, untuk melakukan peningkatan
kualitas pelayanan diperlukannya survei tingkat kepuasan pasien. Penelitian ini
mengikuti rancanan potong lintang dengan metode survey. Analisis data
menggunakan Importance-Performance Analysis atau analisis tingkat
kepentingan/harapan kualitas pelayanan telefarmasi. Kueisioner kepuasan pasien
memiliki bukti validitas yang cukup meliputi bukti validitas isi, proses respon dan
struktur internal. Nilai skor kepuasan pasien pada dimensi responsivenes sebesar
100 %, dimensi reliability sebesar 99,14 %, dimensi assurance sebesar 98,58 %,
dimensi tangible sebesar 97,21 %, dan dimensi empathy sebesar 97,73 %
diartikan “sangat puas”. Persepsi masyarakat terhadap telefarmasi berdasarkan
cuitan netizen di twitter selama Januari 2020 sampai Desember 2022 memiliki
nilai rata-rata sentimen positif sebesar 89%.