Show simple item record

dc.contributor.authorHakiki, Rezy Aimal
dc.date.accessioned2024-01-12T08:26:58Z
dc.date.available2024-01-12T08:26:58Z
dc.date.issued2023
dc.identifier.uridspace.uii.ac.id/123456789/46523
dc.description.abstractFenomena kekerasan berbasis gender terhadap pengungsi perempuan Suriah merupakan salah satu pelanggaran Hak Asasi Manusia yang terjadi di Yordania. Implementasi agama dan ideologi patriarki menjadi awal mula terjadi kekerasan kultural, kekerasan struktural, dan kekerasan langsung pada pengungsi perempuan Suriah di Yordania. Di mana ketiga hal ini saling berkaitan dan tidak terpisahkan menurut Johan Galtung dalam teori Triangle of Violence. Dalam menganalisis kekerasan kultural pada pengungsi perempuan Suriah di Yordania, penulis menggunakan aspek agama dan ideologi yang kemudian berkembang menjadi kekerasan struktural sehingga melukai kebutuhan dasar pengungsi perempuan seperti kebutuhan atas hidup, kebutuhan atas kesejahteraan, dan kebutuhan atas kebebasan. Peraturan-peraturan dan budaya yang lebih mementingkan laki-laki di Yordania menyebabkan pengungsi perempuan merasakan kekerasan langsung baik secara fisik maupun mental karena tidak adanya kesempatan mereka untuk merasakan kesejahteraan dan hilangnya kebebasan untuk menentukan pilihan hidup mereka. Hasil dari penelitian ini adalah kekerasan kultural, struktural, dan kekerasan langsung terjadi pada pengungsi perempuan Suriah di Yordania.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectKekerasan Berbasis Genderen_US
dc.subjectSuriahen_US
dc.subjectYordaniaen_US
dc.subjectSegitiga Kekerasanen_US
dc.titleKekerasan terhadap Pengungsi Perempuan Suriah di Yordania 2012-2022en_US
dc.typeThesisen_US
dc.Identifier.NIM18323001


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record