Prarancangan Pabrik Fenol dari Klorobenzena dan Natrium Hidroksida Kapasitas 45.000 Ton/tahun
Abstract
Fenol merupakan senyawa yang memiliki rumus kimia C6H5OH. Fenol digunakan
sebagai bahan baku pembuatan resin fenolic, anilin, karpolaktan, dan alkil fenol.
Dalam bidang farmasi fenol juga banyak digunakan sebagai antiseptik dan
disinfektan. Perancangan pabrik Fenol dengan kapasitas 45.000 ton/tahun ini
nantinya akan didirikan di daerah Serang, Banten diatas lahan seluas 27.300 m2
pada tahun 2027. Metode yang digunakan untuk pembuatan fenol adalah sintesis
dari klorobenzena, dimana klorobenzena direaksikan dengan Natrium Hidroksida
dan terdapat komponen katalis Cooper Oxide untuk membantu berjalannya reaksi
tersebut. Reaksi sintesis klorobenzena yang bersifat kontinyu ini direaksikan di
Reaktor Alir Tangki Berpengaduk (RATB) dengan tekanan 2 atm dan suhu
operasi 120 °C. Setealah direaksikan di reaktor, dilakukan pemisahan di decanter
dan dimurnikan di menara distilasi hingga menjadi produk utama yaitu Fenol.
Untuk memperoleh Fenol sejumlah 45.000 /tahun, dibutuhkan
setidaknya 53.617,02 ton/ tahun Klorobenzena dan 19.148,94 ton/tahun Natrium
Hidroksida. Selain itu pabrik ini memiliki unit penunjang yaitu utilitas, unit ini
membantu berjalannya proses dengan menyediakan air pendingin sebesar
194.528,56 ton/tahun, steam sebesar 9.436,9 ton/tahun, udara tekan sebesar 24,3
m3
/jam, listrik sebesar 624,93 kW, dan 1.914,28 kL/tahun kebutuhan bahan bakar
solar. Hasil analisa terhadap kelayakan pabrik diketahui bahwa pabrik Fenol ini
memiliki tingkat resiko yang rendah (low risk) dengan menganalisa besaran pajak
25%, didapatkan return on Investment (ROI) minimal sebesar 11%, nilai Pay Out
Time (POT) maksimal sebesar 5 tahun, dan Break Even Point (BEP) sebesar 40-
60%. Setelah menghitung evaluasi ekonomi terhadap pabrik Fenol didapat
kebutuhan untuk modal tetap sebesar Rp 313.390.955.262, modal kerja sebesar
Rp 413.423.997.060, Keuntungan sebelum pajak Rp 9.960.772.212. Untuk nilai
ROI sebelum pajak didapat sebesar 22,32% dan ROI setelah pajak sebesar
17,86%, sementara untuk nilai BEP didapat sebesar 53,07 %, Shut Down Point
(SDP) sebesar 32,05%, dan Discounted Cash Flow Rate of Return (DCFRR)
sebesar 21,22%. Berdasarkan analisa evaluasi ekonomi tersebut, dapat
disimpulkan bahwa secara eknomomi pabrik fenol layak untuk didirikan dan
mempunyai potensi yang besar sebagai pemasok kebutuhan fenol baik dari dalam
maupun luar negeri.
Collections
- Chemical Engineering [1177]