Politik Perdagangan Indonesia dalam Konteks Implementasi Asean China Free Trade Area (Acfta) Tahun 2015-2020
Abstract
Hubungan kerja sama antara Indonesia dan Tiongkok dalam sektor ekonomi
khususnya dalam skema ACFTA sudah berjalan cukup lama, melalui hal tersebut
kedua negara bisa dikatakan sebagai sebuah mitra dagang aktif namun dilema yang
terjadi adalah kondisi Indonesia yang mengalami defisit neraca perdagangan
dengan Tiongkok, dengan kondisi tersebut pada masa pemerintahan Presiden Joko
Widodo Indonesia malah melakukan peningkatan kerja sama dengan Tiongkok. Hal
tersebut namun dapat ditangguhkan dengan Teori John Ravenhill yang menjelaskan
faktor regionalisme sebagai tolak ukur pengambilan kebijakan ekonomi khususnya
untuk strategi politik sebuah negara dalam menerapkan sebuah kebijakan ekonomi.
Skema ACFTA menjadi salah satu jembatan bagi kedua negara baik dalam hal
kebijakan, perdagangan, dan investasi, peningkatan yang terjadi merupakan bentuk
strategi Indonesia dalam menyikapi perkembangan zaman khususnya pada sektor
pertumbuhan negara dan mengambil dampak kemudahan akses berkat regionalisme
antara Indonesia dan Tiongkok.
Collections
- International Relations [531]