Show simple item record

dc.contributor.authorFadhli, Muhammad Fandi
dc.date.accessioned2024-01-12T03:29:24Z
dc.date.available2024-01-12T03:29:24Z
dc.date.issued2023
dc.identifier.uridspace.uii.ac.id/123456789/46488
dc.description.abstractKonflik di Yaman telah mempengaruhi kondisi perekonomian dan akses terhadap makanan sehingga menyebabkan terjadinya krisis pangan. Salah satu faktor penyebab kegagalan pemerintah Yaman dalam mengatasi krisis pangan adalah kekacauan politik yang disebabkan oleh Arab Spring pada tahun 2011. Revolusi Yaman telah menyebabkan Yaman mengalami penurunan produksi dan kenaikan harga pangan. Maka, untuk menganalisa krisis pangan di Yaman, penulis menggunakan teori foreign policy dari William D. Coplin. Teori Coplin memberikan tiga faktor utama yang mempengaruhi kepentingan kebijakan luar negeri, yaitu situasi politik domestik, kondisi ekonomi dan militer, serta konteks internasional. Secara hipotesis, ketiga faktor tersebut mempengaruhi kegagalan kebijakan pemerintah Yaman dalam mengatasi krisis pangan. Adapun kebijakan yang diambil oleh pemerintah Yaman, meliputi National Food Security System (NFSS) dan Transitional for Programme and Stabilization Development (PTSD). NFSS dilaksanakan pada tahun 2011 namun berhenti setelah satu tahun berjalan. Sedangkan, PTSD dilaksanakan pada tahun 2012. Akan tetapi, kedua program ini gagal diimplementasikan oleh Yaman dalam mengatasi krisis pangan.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectKrisis Panganen_US
dc.subjectYamanen_US
dc.subjectKegagalan Kebijakanen_US
dc.titleKegagalan Kebijakan Luar Negeri Pemerintah Yaman dalam Mengatasi Krisis Pangan pada Arab Spring Tahun 2011-2014en_US
dc.typeThesisen_US
dc.Identifier.NIM18323150


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record