Show simple item record

dc.contributor.authorAfdhal, Tajdid
dc.date.accessioned2024-01-12T03:16:54Z
dc.date.available2024-01-12T03:16:54Z
dc.date.issued2023
dc.identifier.uridspace.uii.ac.id/123456789/46485
dc.description.abstractIndonesia merupakan salah satu negara yang sedang gencar melakukan pembangunan disegala sektor seperti sektor transportasi. Transportasi di Indonesia berperan penting dalam perkembangan perekonomian dan pariwisata, salah satu pusat pariwisata di Indonesia berada di provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Untuk mempermudah akses pariwisata tersebut maka dibangun jalan dan jembatan Tawang – Ngalang dengan maksud dan tujuan untuk meningkatkan aksesibilitas dan kapasitas jalan dalam melayani lalu lintas disektor pariwisata yang berguna untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pembangunan ruas jalan Tawang – Ngalang merupakan alternatif jalan Jogja – Wonosari melalui jalur Piyungan – Petuk. Dalam penelitian ini akan menganalisis stabilitas timbunan lereng asli dan timbunan lereng yang telah diberi perkuatan geotekstil yang terletak di Desa Ngalang, Kecamatan Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul tepatnya di segmen IV Sta. 7+750. Analisis ini dilakukan dengan menggunakan program Geoslope 2018 dan perhitungan secara manual. Hasil dari analisis menggunakan program Geoslope 2018 pada timbunan lereng asli sudut 350 didapat nilai angka aman (SF) tanpa beban gempa saat masa konstruksi fase pertama sebesar 3,638 > 1,5; fase kedua sebesar 1,759 > 1,5; fase ketiga sebesar 1,396 < 1,5 dan saat pasca konstruksi sebesar 1,303 < 1,5. Sedangkan pada timbunan lereng asli sudut 350 didapat nilai angka aman (SF) dengan beban gempa saat masa konstruksi fase pertama sebesar 1,251 > 1,1; fase kedua sebesar 0,729 < 1,1; fase ketiga sebesar 0,674 < 1,1 dan saat pasca konstruksi sebesar 0,644 < 1,1. Hasil dari perhitungan manual dengan metode Fellenius tanpa beban gempa didapat nilai angka aman (SF) tanpa beban gempa sebesar 1,335 < 1,5. Untuk timbunan lereng sudut 320 dengan geotekstil didapat nilai angka aman (SF) tanpa beban gempa saat masa konstruksi fase pertama sebesar 4,094 > 1,5; fase kedua sebesar 2,797 > 1,5; fase ketiga sebesar 2,602 > 1,5 dan saat pasca konstruksi sebesar 2,566 > 1,5. Sedangkan pada timbunan lereng sudut 320 dengan geotekstil didapat nilai angka aman (SF) dengan beban gempa saat masa konstruksi fase pertama sebesar 1,635 > 1,1; fase kedua sebesar 1,231 > 1,1; fase ketiga 1,192 > 1,1 dan saat pasca konstruksi sebesar 1,187 > 1,1. Hasil penurunan tanah yang terjadi pada timbunan lereng asli sudut 350 sebesar 0,0847 m sedangkan pada timbunan lereng asli sudut 320 sebesar 0,03 m.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectStabilitas Lerengen_US
dc.subjectGeotekstilen_US
dc.subjectPenurunanen_US
dc.subjectGeoslope 2018en_US
dc.titleAnalisis Stabilitas Timbunan Lereng Jalan dengan Perkuatan Geotekstil menggunakan Program Geoslope 2018 (Studi Kasus: Proyek Jalan Tawang  Ngalang Segmen Iv Sta. 7+750 Gunungkidul D.i. Yogyakarta)en_US
dc.typeThesisen_US
dc.Identifier.NIM17511225


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record