Analisis Stabilitas Timbunan Lereng Jalan dengan Perkuatan Geotekstil menggunakan Program Geoslope 2018 (Studi Kasus: Proyek Jalan Tawang Ngalang Segmen Iv Sta. 7+750 Gunungkidul D.i. Yogyakarta)
Abstract
Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang gencar melakukan pembangunan disegala
sektor seperti sektor transportasi. Transportasi di Indonesia berperan penting dalam perkembangan
perekonomian dan pariwisata, salah satu pusat pariwisata di Indonesia berada di provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta. Untuk mempermudah akses pariwisata tersebut maka dibangun jalan dan
jembatan Tawang – Ngalang dengan maksud dan tujuan untuk meningkatkan aksesibilitas dan kapasitas
jalan dalam melayani lalu lintas disektor pariwisata yang berguna untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Pembangunan ruas jalan Tawang – Ngalang merupakan alternatif jalan Jogja – Wonosari
melalui jalur Piyungan – Petuk.
Dalam penelitian ini akan menganalisis stabilitas timbunan lereng asli dan timbunan lereng
yang telah diberi perkuatan geotekstil yang terletak di Desa Ngalang, Kecamatan Gedangsari, Kabupaten
Gunungkidul tepatnya di segmen IV Sta. 7+750. Analisis ini dilakukan dengan menggunakan program
Geoslope 2018 dan perhitungan secara manual.
Hasil dari analisis menggunakan program Geoslope 2018 pada timbunan lereng asli sudut 350
didapat nilai angka aman (SF) tanpa beban gempa saat masa konstruksi fase pertama sebesar 3,638 >
1,5; fase kedua sebesar 1,759 > 1,5; fase ketiga sebesar 1,396 < 1,5 dan saat pasca konstruksi sebesar
1,303 < 1,5. Sedangkan pada timbunan lereng asli sudut 350 didapat nilai angka aman (SF) dengan beban
gempa saat masa konstruksi fase pertama sebesar 1,251 > 1,1; fase kedua sebesar 0,729 < 1,1; fase ketiga
sebesar 0,674 < 1,1 dan saat pasca konstruksi sebesar 0,644 < 1,1. Hasil dari perhitungan manual dengan
metode Fellenius tanpa beban gempa didapat nilai angka aman (SF) tanpa beban gempa sebesar 1,335
< 1,5. Untuk timbunan lereng sudut 320 dengan geotekstil didapat nilai angka aman (SF) tanpa beban
gempa saat masa konstruksi fase pertama sebesar 4,094 > 1,5; fase kedua sebesar 2,797 > 1,5; fase ketiga
sebesar 2,602 > 1,5 dan saat pasca konstruksi sebesar 2,566 > 1,5. Sedangkan pada timbunan lereng
sudut 320 dengan geotekstil didapat nilai angka aman (SF) dengan beban gempa saat masa konstruksi
fase pertama sebesar 1,635 > 1,1; fase kedua sebesar 1,231 > 1,1; fase ketiga 1,192 > 1,1 dan saat pasca
konstruksi sebesar 1,187 > 1,1. Hasil penurunan tanah yang terjadi pada timbunan lereng asli sudut 350
sebesar 0,0847 m sedangkan pada timbunan lereng asli sudut 320 sebesar 0,03 m.
Collections
- Civil Engineering [4205]